SEMARAPURA, BALIPOST.com – Dampak hujan lebat yang terjadi dalam beberapa terakhir, membuat BPBD Klungkung selalu harus siaga. Setelah jalan jebol, giliran tebing longsor. Bahkan, material longsor berupa batu-batu besar menutup saluran irigasi Subak Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Senin (12/10).
Petugas BPBD dibantu warga setempat pun harus berjibaku memecah batu tersebut, agar saluran irigasi subak kembali normal.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, mengatakan material longsor berupa baru dan tanah, menutup saluran irigasi yang mengairi sekitar 127 hektar areal sawah di wilayah Subak Getakan. Dalam suasana mendung, petugas BPBD langsung mengambil tindakan di lapangan untuk membersihkan material longsor, di tengah risiko terjadinya longsor susulan.
Widiada mengaku awalnya menerima keluhan dari Klian Subak Getakan, Wayan Putu Yasa, bahwa aliran air subak tiba-tiba mengecil. Kondisi demikian pun dikeluhkan oleh para petani setempat, yang sedang melakukan pengairan.
Setelah dicek di lapangan, ternyata saluran irigasi mereka tertutup material longsor. “Atas permintaan klian subak, Tim BPBD Klungkung dengan belasan personel, turun untuk membersihkan material longsor tersebut,” kata Widiada.
Sejak pagi hingga siang hari, dengan alat seadanya, personil BPBD dibantu warga sekitar berusaha memecah bongkahan tanah dan batu berukuran cukup besar itu. Setelah berjibaku untuk mengatasinya, akhirnya personil BPBD mampu mengatasinya dan membuat saluran irigasi Subak Getakan kembali lancar.
Widiada menegaskan, memasuki musim pancaroba seperti saat ini, hujan deras akan terus terjadi. Saat pancaroba atau peralihan musim saat ini, cuaca tidak bisa diprediksi.
Kadang hujan turun dengan derasnya disertai angin kencang yang berimbas pada kejadian bencana alam tanah longsor dan pohon tumbang. Sehingga pihaknya menghimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati.
Terlebih, bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan longsor dan pohon tumbang. “Kami tetap mengimbau masyarakat untuk selalu1 hati-hati. Kami mohon agar segera melapor ke BPBD kalau ada hal-hal yang bisa kami mitigasi sebelum ada korban jiwa dan materi,” tutup Widiada. (Bagiarta/balipost)