Masyarakat bergotong royong membersihkan sisa lumpur di areal Tirta Sudamala (BP/Ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Pascaterjangan air bah saat hujan deras Sabtu (10/10), obyek wisata spiritual Tirta Sudamala di Lingkungan Sedit, Kelurahan Bebalang Bangli ditutup sementara bagi pemedek yang ingin melukat. Rencananya aktivitas melukat akan dibuka kembali mulai Rabu (14/10).

Namun demikian sejumlah fasilitas penunjang yang ada belum bisa dimanfaatkan lantaran rusak. Kelian Banjar Adat Sedit Jero Mangku Nengah Armada mengatakan terjangan air bah bercampur lumpur pada Sabtu lalu, telah mengakibatkan sejumlah fasilitas penunjang di obyek wisata spiritual Tirta Sudamala rusak.

Beberapa fasilitas yang terdampak yaitu kamar ganti, toilet dan loker. “Lokernya rusak total. Ada sekitar 100-an almari loker semuanya lari (hanyut),” ungkapnya, Selasa (13/10).

Baca juga:  Pilkada Serentak 2020 Sukses, Ini Syaratnya

Akibat terjangan air bah itu, lanjut Mangku Armada, Tirta Sudamala ditutup sementara untuk aktifitas wisata religi. Namun demikian masyarakat yang ingin nunas tirta untuk kebutuhan upacara tetap dilayani.

Mangku Armada mengatakan pasca bencana itu, masyarakat dibantu relawan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangli terus bergotong royong melakukan pembersihan sisa-sisa lumpur yang mengendap di areal Tirta Sudamala. Sejauh ini yang sudah selesai dibersihkan yakni tempat melukat. “Astungkara besok sudah kita mulai buka lagi. Sudah bisa dikunjungi pemedek yang ingin melukat,” ujarnya.

Baca juga:  Sky Train Bandara Soekarno-Hatta Tuntas Akhir Desember 2017

Hanya saja, lanjut dikatakannya, pihaknya belum bisa menyediakan fasilitas penunjang. Sebab kondisi fasilitas yang dimiliki masih rusak. “Fasilitas penunjangnya masih perbaikan. Sementara ini untuk tempat melukat utamanya sudah bisa digunakan,” imbuhnya.

Sebagaimana yang diketahui selain berdampak pada obyek wisata spiritual Tirta Sudamala, hujan deras Sabtu lalu juga mengakibatkan terjadinya bencana tanah longsor di sejumlah titik. Berdasarkan informasi bencana longsor terjadi di tikungan Desa Jehem.

Baca juga:  Perlu Dibangun Gedung Representatif untuk Difabel

Material longsor menutupi badan jalan hingga membuat arus lalu lintas terganggu. Selain di Jehem longsor juga terjadi di Desa Bangbang dan di perbatasan Banjar Tegalalang Kelurahan Kawan dengan Banjar Tambahan, Desa Jehem.

Di Kecamatan Bangli bencana tanah longsor terjadi di Kelurahan Cempaga tepatnya di bawah bukit pekuwon sebelah timur Pura Kehen. Di Kecamatan Susut bencana serupa juga terjadi di wilayah Manuk, Desa Susut. Akibat hujan deras, tembok Rutan Kelas II B Bangli roboh sepanjang 42 meter. Nihil korban jiwa dalam kejadian itu. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *