Bupati Suwirta saat turun melihat proyek pamsimas di Desa Nyalian. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Layanan PDAM belum mampu mencangkup seluruh wilayah pedesaan. Terlebih, seringnya terjadi gangguan jaringan pipa akibat kebocoran, juga kerap mengganggu layanannya kepada konsumen. Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, berupaya mengangkat sumber mata air yang ada di Dusun Tegalwangi, bekerja sama dengan Pamsimas (Penyedia Air Minum dan Sanitasi Masyarakat).

Perbekel Desa Nyalian Cokorda Gede Agung Maha Putra, Selasa (13/10) mengatakan air yang di angkat dari Dusun Tegalwangi berkapasitas lima liter per detik. Air yang diangkat selanjutnya akan ditampung reservoar dengan daya tampung 27 ribu liter atau 27 kubik. Air ini nantinya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih masyarakat Dusun Tegalwangi. Namun, tidak menutup kemungkinan jika seluruh masyarakat setempat, sudah terlayani air bersih dan debit air masih mencukupi, maka akan disalurkan ke wilayah lainnya di Desa Nyalian.

Baca juga:  Krisis Air, Damkar Buleleng Suplai Air Bersih

“Pertama kami penuhi dulu kebutuhan air bersih warga di Dusun Tegalwangi, kalau di Tegalwangi sudah penuh dan debit air masih stabil, maka bisa diteruskan ke utara (wilayah Desa Nyalian lainnya),” kata Maha Putra.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, nampak sangat antusias dengan diangkatnya sumber mata air ini. Bahkan, dia meninjau langsung pengerjaan proyek pamsimas, Selasa (13/10). Dalam tinjauannya, Bupati Suwirta berharap proses pengerjaan dan pengelolaannya agar dijalankan dengan baik, sehingga masyarakat bisa menikmati air dengan harga yang lebih murah. Dalam hal pemeliharaan juga agar disiapkan teknis khusus. Selain itu, Bupati juga berharap kepada Perbekel jika pamsimas ini sudah beroperasi masyarakat bisa memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya.

Baca juga:  Krisis Air

“Pastikan dulu berapa debit airnya, serta luasan cakupak layanannya di wilayah itu. Setelah itu pengelolaannya agar dapat dilakukan dengan baik,” harap Bupati Suwirta. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *