SEMARAPURA, BALIPOST.com – Harapan masyarakat agar RSUD Klungkung menyediakan peralatan RT-PCR (Real-Time Reverse-Transcriptase Polymerase Chain Reaction) sendiri, bakal segera terwujud. Satu unit alat yang digunakan untuk mempercepat hasil pemeriksaan swab PCR bagi pasien suspek COVID-19 dan kontak erat berisiko, bakal datang dari BNPB.
Pihak RSUD Klungkung pun sudah menyiapkan Laboratorium PCR untuk menampung peralatan tersebut. Untuk melihat dari dekat kesiapan ruangan dan SDM Laboratorium PCR RSUD Klungkung, maka tim pusat yang terdiri dari perwakilan BNPB didampingi dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan BPBD Provinsi Bali, melakukan peninjauan langsung ke lokasi tempat dan ruangan untuk Laboratorium PCR, Selasa (13/10).
Bantuan alat PCR ini akan mempermudah kerja rumah sakit di wilayah Klungkung, bahkan se-Bali Timur. Khususnya untuk mempercepat keluarnya hasil swab PCR.
Rombongan diterima langsung Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma dan didampingi para wadir serta jajaran manajemen lainnya. Dalam tinjauannya, rombongan sangat mengapresiasi kerja keras dan kerjasama RSUD Klungkung dalam menyiapkan sarana dan prasarana penanganan wabah COVID-19.
Termasuk persiapan ruang Laboratorium PCR, walaupun dalam hal ini masih ada perbaikan yang sedang dikerjakan, sebelum alat PCR bisa di kirim dan diterima RSUD Klungkung. “Dengan adanya laboratorium PCR di Klungkung hasil pemeriksaan swab bagi masyarakat Bali Timur bisa keluar dengan cepat. Dengan demikian, pasien mendapat penanganan dan obat yang tepat dan lebih cepat. Sehingga ini bisa meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian,” kata dr. Kesuma.
Ini menurutnya sangat efektif bisa mempercepat keluarnya hasil. Kalau biasanya hasilnya keluar tiga sampai lima hari, maka dengan alat sendiri, hasilnya bisa keluar dalam waktu 1×24 jam. Ini akan berimbas pada efektivitas ruang isolasi dalam penanganan pasien.
Harga alat uji hasil swab ini cukup mahal, mencapai sekitar Rp 2,9 miliar. “Satu unit alat RT-PCR dalam sehari bisa digunakan untuk mengetahui hasil swab 500 sampel. Dengan catatan didukung SDM yang cukup,” katanya. (Bagiarta/balipost)