DENPASAR, BALIPOST.com – Sekitar pukul 20.15 WITA, kapten kapal Kapal Star Gina 2 GR berhasil dievakuasi dengan menggunakan RIB. Selanjutnya bergerak menuju Pelabuhan Benoa.
Sebelumnya, proses evakuasi berlangsung hingga petang, Selasa (13/10). Kurang lebih 3 jam lamamya berlayar, akhirnya tim SAR gabungan tiba di lokasi intercept pada pukul 17.45 Wita. Namun karena kondisi alun tinggi KN SAR Arjuna 229 tidak dapat merapat ke badan kapal.
Terlalu berisiko apabila kapal saling mendekat, karena bisa terjadi tabrakan ataupun benturan yang membahayakan keselamatan. Pukul 18.30 Wita, Basarnas Bali menggerakan RIB (rigid inflatable boat) menuju posisi pertemuan yakni di Selat Badung.
Satu jam lebih setelahnya tim SAR berhasil mendekati Kapal Star Gina 2 GR, dan selanjutnya korban dievakuasi. Dalam keterangan persnya, Gede Darmada, S.E., M.AP., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) mengatakan bahwa saat dievakuasi kondisi korban tidak bisa merespon, tampak pucat dan membiru. “Prosesnya korban dibawa ke RIB dengan bantuan tali, tubuhnya terbungkus selimut hingga bagian kepala dan diikatkan pada tandu, menurut tim yang terlibat langsung menjelaskan bahwa kondisi korban tak ada respon, tampak pucat dan membiru,” jelasnya.
Setibanya di Pelabuhan Benoa, Basarnas menyerahkan ke KKP Benoa untuk dilakukan pemeriksaan. Seperti apa kondisi korban nantinya akan diketahui oleh pihak medis. Ambulance RS BIMC yang telah standby di Pelabuhan Benoa langsung membawa korban ke RSUP Sanglah.
Selama operasi SAR berlangsung telah melibatkan unsur SAR dari Basarnas Bali sebanyak 25 personil, Lanal Denpasar, Dit Pol Air Polda Bali, SROP Benoa, Imigrasi Pelabuhan Benoa, KKP Pelabuhan Benoa, Satgas Covid Provinsi Bali, VTS Benoa dan Agen Kapal Tama Samudra.
Diberitakan sebelumnya, Kapal Star Gina 2 GR meminta bantuan evakuasi terhadap Nahkodanya atas nama Geneper Oledan (50) yang berkewarganegaraan Philipina. Kapal kargo bebendera Liberia tersebut bertolak dari Manila hendak menuju Port Hedlan.
Namun menurut laporan yang diterima Basarnas Bali dari VTS Benoa, saat kapal berada di perairan Lombok, korban mengalami gangguan kesehatan. (Yudi Karnaedi/balipost)