BANGLI, BALIPOST.com – Hutan di lereng Bukit Pinggan, Desa Pinggan Kecamatan Kintamani terbakar, Rabu (14/10) pagi. Kebakaran meluas hingga ke hutan di wilayah Banjar Paketan, Desa Sukawana.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kebakaran di lereng bukit Pinggan terjadi sekitar pukul 10.00 wita. Peristiwa itu pertamakali diketahui warga setempat, Ni Ketut Ciri dan Ni Nyoman Sariati. Kedua saksi kemudian memberitahukan kejadian itu ke warga lainnya.
Upaya pemadaman selanjutnya dilakukan masyarakat setempat. Namun titik kebakaran sulit dijangkau. Kebakaran meluas hingga ke hutan di wilayah Banjar Paketan, Desa Sukawana.
Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengatakan upaya pemadaman dibantu pihak kepolisian, TNI dan petugas pemadam kebakaran. Sebanyak dua unit armada damkar diturunkan Dinas Satpol PP dan Damkar Bangli ke lokasi kebakaran.
Akibat peristiwa itu, luas lahan hutan yang terbakar diperkirakan mencapai 5 hektar. Mengenai penyebab kebakaran diduga api bersumber dari gesekan ranting yang kering disertai angin kencang.
Sulhadi menambahkan bahwa sebelumnya pada Selasa (13/10), kebakaran terjadi di kawasan hutan konservasi di wilayah Banjar Toyabungkah, Seda Batur Tengah, Kintamani. Yang terbakar yakni bangunan pondok bambu.
Sesuai laporan yang diterimanya, kronologis kebakaran berawal saat korban Jero Ardi warga Desa Songan bersama istrinya Ni Ketut Kutang dan anaknya pergi meninggalkan pondok untuk berladang. Sekitar pukul 10.00 wita, saksi I Nadi yang saat itu sedang berladang di sekitar pondok mendengar suara ledakan dari arah pondok. Saksi melihat pondok korban sudah terbakar,
Saksi kemudian memberitahu peristiwa tersebut ke korban. Masyarakat sekitar yang mengetahui kejadian itu ikut berupaya membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. “Namun karena api sudah membesar dan angin cukup kencang sehingga api sulit dipadamkan hingga membakar seluruh pondok,” kata Sulhadi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Akibat kebakaran itu koran mengalami kerugian sekitar Rp 7 juta. Polsek Kintamani telah mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP. “Diduga api berasal akibat konsleting listrik,” imbuhnya. (Dayu Rina/Balipost)