GIANYAR, BALIPOST.com – Di tengah pandemi COVID-19, banyak usaha yang sulit bergerak, bahkan sampai gulung tikar. Namun hal itu tidak berlaku bagi para perajin di Desa Tampaksiring.
Para perajin yang kini menekuni pembuatan tongkat komando, malah banjir pesanan dari pejabat tinggi TNI/Polri hingga Kejaksaan. I Nyoman Edi Swatama salah satu perajin pembuatan tongkat komando mengatakan sebelumnya pandemi, ia bersama perajin lainya membuat perhiasan dan carving, yang selanjutnya diekspor ke luar negeri.
Namun kini usaha tersebut tersendat akibat pandemi. “Semenjak pandemi, pesanan jewelry mulai berkurang,” katanya.
Di tengah kondisi itu, kini ia fokus bergerak di pasar lokal dengan menekuni usaha pembuatan tongkat komando. Dikatakan tongkat komando yang dibuat banyak dipesan untuk pejabat tinggi TNI/Polri hingga Kejaksaan. “Di pasar lokal saya menjual tongkat komando untuk TNI/Polri dan Kejaksaan,” tegasnya.
Edi mengatakan usaha tongkat komando ini tetap jalan, dan ditegaskan tidak kena imbas corona. Bahkan menurutnya tongkat komando rutin dipesan setiap ada kegiatan sertijab. ” Setelah sertijab pasti ada pesanan.
Ia mengatakan sempat ada pesanan dari mantan Danjen Kopassus, sekarang beliau tugas di Irian Jaya sudah bintang dua. “Juga ada pesanan untuk Kapolda Jawa Tengah dan Kapolda Jawa Barat,” katanya
Dikatakan mereka sering memesan tingkat komando lewat ajudan. Selain itu ada juga pesanan dari para pengusaha yang selanjutnya dihadiahkan kepada para petinggi TNI/Polri hingga Kejaksaan. “Biasanya pengusaha banyak yang beli dihadiahi ke mereka, dengan para pengusaha harga umum biasanya 4 juta lebih, tergantung pesanan,” ungkapnya.
Meski sudah mahir mengukir sejak kecil, namun usaha tongkat komando ini baru ditekuni sejak 2 tahun lalu. Pihaknya pun tidak menduga usaha ini akan memberi berkah di tengah pandami Corona yang mematikan sejumlah bidang usaha. “Kalau ke tongkat ini sejak dua tahun lalu, sebelumnya khusus jewelry dengan bahan kuningan,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)