Generasi muda diajarkan cara menganyam. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Kerajinan anyaman dari daun kelapa sekarang mulai mulai memiliki nilai ekonomis. Bahkan di tiap kegiatan upacara adat di Bali, anyaman dari klangsah (daun kelapa) ini banyak dijumpai.

Namun di zaman modern seperti sekarang ini, anak muda jarang yang mau belajar keterampilan menganyam daun kelapa. Mendorong minat para generasi muda untuk kembali menekuni seni anyaman, Museum Subak Sanggulan menggelar program belajar “Seni Anyaman Kekayaan Tradisi Agraris.”

Baca juga:  Makna Penjor di KTT G20, Wujud Syukur “Krama” Bali

Kegiatan digaler pada 12 hingga 21 Oktober. Kegiatan ini juga melibatkan Majelis Desa Adat (MDA) Tabanan.

Selama sepuluh hari, puluhan perwakilan sekaa teruna di tiap-tiap kecamatan diberikan pelatihan seni anyaman, dengan instruktur penggiat seni anyaman.

Kepala UPTD Museum Subak Kabupaten Tabanan Ida Ayu Pawitrani mengatakan, program belajar seni anyaman ini merupakan kelanjutan dari program belajar bersama museum yang didanai dari DAK non fisik dari Kemedikbud. Sebelumnya juga telah dilaksanakan kegiatan belajar bersama permainan tradisional Megandu, di bulan Agustus 2020. “Tahun ini ada dua jenis kegiatan program belajar bersama yang kami laksanakan dengan menggunakan DAK non fisik pusat, yakni Megandu dan kini seni anyaman salah satunya membuat topi klangsah,” terangnya, Kamis (15/10).

Baca juga:  Hari Ini, Pujawali di Pura Luhur Sri Rambut Sedana

Selain masih merupakan salah satu seni yang berkaitan dengan budaya agraris, lanjut kata Pawitrani, topi klangsah yang sering dipakai oleh petani menjadi salah satu koleksi di museum subak. “Jadi tamu yang ingin berkeliling di sawah musueum subak ini bisa menggunakan salah satu produk, yakni topi kelangsah itu tadi,” jelasnya.

Dia melanjutkan, selain sebagai pelestarian, tujuannya adalah untuk memberika edukasi bagi generasi muda bahwa ada sebuah seni tradisi yang sudah dilaksanakan oleh petani terdahulu untuk mengisi kesibukan selama bertani di sawah. Salah satunya adalah mengayam dengan bahan dasar kelapa. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Atlet Petanque Ayu Pandini dan Wulan Juara "Double Women"
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *