DENPASAR, BALIPOST.com – Upaya pengembangan untuk mengungkap bandar yang memasok 4,5 kilogram ganja ke tersangka Giovanni Biondi sulit diendus polisi. Pasalnya Giovanni, pemilik pohon ganja ini bungkam.
“Pelaku (Giovanni) bungkam. Dia tidak kooperatif saat diperiksa. Sepertinya dia melindungi bandarnya,” kata petugas Polda Bali, Jumat (16/10).
Ditanya soal pohon ganja tersebut, petugas tersebut mengatakan pengakuan pelaku ditanam dua bulan lalu. “Pengakuannya coba-coba, ternyata berhasil,” ujarnya.
Hasilnya interogasi, pelaku mengaku sudah tiga bulan jadi pengedar ganja. Dia ingin mengembangkan jaringan dan merekrut Johannes I.S. Pradipta. “Kalau paket ganja tersebut dikirim dari Jakarta. Pengirimannya sulit diungkap karena pelaku bungkan,” tegas petugas tersebut.
Seperti diberitakan, Tim Unit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba dipimpin Kanit AKP Djoko Hariadi terus memburu sindikat narkoba yang beraksi saat pandemi COVID-19. Pada Selasa (13/10), polisi menggerebek vila di Jalan Tegal Cupek, Kerobokan, Kuta Utara dan Jalan Sari, Desa Peliatan, Ubud, Gianyar.
Alhasil ditangkap Giovanni Biondi (30) dan Johannes I.S. Pradipta (32) dengan barang bukti ganja kering seberat 4,5 kilogram serta sembilan pohon ganja. Rinciannya, barang bukti disita dari tersangka Giovanni yaitu satu plastik klip berisi daun, batang dan biji ganja seberat 4,62 gram.
Tujuh paket berisi daun, batang dan biji ganja berat seluruhnya 2.697,52 gram dan HP. Polisi juga mengamankan sembilan buah pot warna hitam masing-masing berisi pohon ganja dengan tinggi 9-15 sentimeter.
Sedangkan dari tersangka Johannes I.S. Pradipta asal Tangerang Selatan dan berprofesi sebagai tukang tato disita barang bukti 12 paket di dalamnya masing-masing berisi daun, batang dan biji ganja seberat seluruhnya 1.807,16 gram. Selain itu diamakan satu alat isap untuk ganja dan HP. Paket ganja itu ditemukan di dalam kulkas dan di atas meja. (Kerta Negara/balipost)