AMLAPURA, BALIPOST.com – Fenomena penampakan mirip kepala naga disebut muncul di salah satu palinggih Pura Kahyangan Jagat Taman Sari Besakih Pasar Agung, Desa Adat Badeg Tengah, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Adanya isu ini beredar di media sosial.
Namun, saat dikonfirmasi, warga sekitar termasuk bendesa Adat Badeg Tengah justru tidak mengetahui adanya fenomena di pura tersebut. Bendesa Adat Badeg Tengah, I Nyoman Sidia, Minggu (18/10) mengungkapkan, kalau pihaknya sama sekali tidak mengetahui adanya penampakan kepala naga di salah satu palinggih yang ada di Pura Taman Sari Besakih Pasar Agung. “Biar tidak salah, saya sama sekali tidak tahu informasi kalau ada fenomena itu. Saya justru baru tahu dari informasi dari medsos,” ucapnya.
Sidia menambahkan, sebelumnya memang ada krama Jro Gede Selat Danginan bersama krama dari Badung tangkil untuk melakukan persembahyangan ke Pura itu. Hanya saat itu, dirinya tidak bisa mendampingi karena kebetulan ada kegiatan di Klungkung.
Ia mengutus bendahara desa untuk melakukan upesaksi persembahyangan tersebut. “Atas informasi ini, saya sempat komunikasi dengan penglingsir, tapi beliau juga tidak tahu ada penampakan kepala naga ini. Saya juga sempat kontak sejumlah warga, termasuk bendahara yang saya tugaskan untuk upesaksi saat persembahyangan itu, tapi dengan kasat mata katanya tidak melihat adanya fenomena seperti itu. Bisa saja orang tertentu melihatnya, saya juga kurang tahu,” katanya.
Dia menjelaskan, Pura Kahyangan Jagat Taman Sari Besakih Pasar Agung ini mulai dibangun sekitar tahun 2003 lalu. Keberadaan pura ini, ada kaitannya dengan sejumlah pura di ujung Timur Bali, diantaranya Pura Besakih, Pura Pasar Agung, Pura Silayukti, Pura Andakasa, dan Pura Lempuyang. “Sementara ini, Pura Kahyangan Jagat Taman Sari Besakih Pasar Agung diempon oleh Desa Adat Badeg Tengah dan Desa Adat Telung Buana,” jelasnya.
Menurut, Sidia, dirinya tidak menampik kalau saat ini kondisi pura ditumbuhi banyak rumput liar. Krama datang ke pura ketika menjelang adanya odalan. “Piodalan di Pura ini dilaksanakan setiap Buda Wage Ukir,” Ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, semenjak dibangunnya Pura Kahyangan Jagat Taman Sari Besakih Pasar Agung tahun 2003 lalu, sama sekali belum pernah dilakukan upacara besar. Dan pihaknya berencana untuk melaksanakan upacara besar di pura ini.
Ia mengaku juga telah mengajukan proposal terkait dana untuk pelaksnaan upacara itu ke Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi Bali. Hanya saja, sampai saat ini belum ada kepastian.
“Proposal itu sudah saya ajukan tahun 2019 lalu, tapi hingga kini belum ada tindak lanjut. Kemungkinan 2021 mendatang bisa dibantu dana untuk biaya upacara tersebut. Saya hanya berharap, ada perhatian terhadap keberadaan pura ini. Terlebih pura ini merupakan pura kahyangan jagat, sehingga keberadaanya bisa diperhatikan sama dengan pura kahyangan jagat besar yang lainnya yang ada di Karangasem,” harapnya.
Kepala Wilayah Badeg Dukuh, Kadek Berata juga mengakui hal yang sama. Kalau dirinya sama sekali tidak tahu adanya fenomena penampakan kepala naga itu.
Bahkan, ia mengaku banyak yang menelepon dirinya untuk menanyakan masalah ini. “Saya tidak tahu adanya fenomena ini. Saya dapat infonya dari media sosial. Biasanya kalau ada kejadian seperti itu, kami di sini pasti tahu. Karena kami tak tahu siapa yang melihat fenomena itu,” tegasnya. (Eka Parananda/balipost)