Petugas BMKG mengecek visual citra satelit untuk mengetahui pergerakan awan hujan. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – BMKG sebelumnya telah merilis informasi yang menyatakan bahwa saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang (moderate). Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut mendingin -0.5C hingga -1.5C selama 7 dasarian terakhir (70 hari).

Diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasat. Bagi Indonesia, La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah.

Baca juga:  Tiga Lokasi "Hangout" Bareng Orang Terkasih

Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri.

Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudera Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO (Madden Julian Oscillation) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby. Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kluster/kumpulan awan berpotensi hujan.

Baca juga:  Jelang Galungan, Bisma Rangkaikan Bazaar Budaya dan BPGS

“Aktifitas La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan inilah yang dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia,”tandas Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam siatan persnya, Sabtu (17/10).

Berdasarkan kondisi tersebut BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem. Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Pembunuhan Bayi Kembar, Prarekonstruksi Digelar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *