Diah Werdhi Srikandi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Masih adanya masyarakat yang merasa kebal alias tidak mungkin tertular COVID-19 menjadi tantangan tersendiri dalam penerapan protokol kesehatan (prokes). Padahal, penerapan prokes secara ketat dan disiplin dapat mencegah penyebaran COVID-19.

“Mau tidak mau memang harus menerapkan protokol kesehatan. Sebagian mungkin masih belum percaya, tapi situasi seperti ini tetap protokol kesehatan itu harus kita jaga,” ujar Bendahara Fraksi PDIP DPRD Bali, IGA Diah Werdhi Srikandi di Denpasar, belum lama ini.

Baca juga:  Dari Pratima Bernilai Puluhan Juta di Pura Ini Raib hingga Zona Merah di Bali Kembali Bertambah!

Diah Werdhi menambahkan, setiap acara yang digelar di desa ataupun desa adat wajib menerapkan prokes. Perlu ada tindakan tegas supaya penyebaran COVID-19 dapat dikendalikan.

Jangan sampai masyarakat baru taat prokes, justru setelah tertular COVID-19. Taat pada prokes saja, masih ada risiko penularan sekitar 15 persen.

Sedangkan tanpa penerapan disiplin protokol 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, risiko tertular ada di angka 95 persen. Bukti bahwa virus Corona itu memang ada bisa dilihat dari beberapa anggota dewan di DPRD Bali yang tak luput tertular dari COVID-19.

Baca juga:  Pesta Narkoba, Dua Pelajar Ditangkap

Padahal, anggota dewan umumnya ada dalam kondisi sehat dan selalu menerapkan prokes. Sudah menerapkan prokes pun, tetap ada yang menjadi OTG (orang tanpa gejala, red). “Sebaiknya Posko Satgas Gotong Royong itu diaktifkan lagi untuk edukasi. Di Posko itu harus lebih ketat juga, tidak bisa kita sepelekan ini virus. Kita di dewan juga saat turun ke masyarakat terus mengingatkan bahwa virus itu ada,” terang Wakil Ketua Komisi III ini. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Peserta BPJS Kaget, Ada Tunggakan Pembayaran Selama 2 Bulan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *