Dewa Made Indra. (BP/edi)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus baru COVID-19 dikhawatirkan melonjak saat libur panjang akhir Oktober ini. Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali pun melakukan langkah antisipasi.

Pertama, dengan terus mengimbau dan mengajak masyarakat untuk jangan sekali-sekali meninggalkan protokol kesehatan. “Teruslah berdisiplin, karena hanya itu cara yang bisa kita lakukan melindungi diri kita, melindungi teman-teman kita, melindungi anggota keluarga kita,” ujar Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra ditemui di Kantor Gubernur Bali, Selasa (20/10).

Menurut Dewa Indra, belum ada cara lain untuk mencegah penyebaran COVID-19 selain disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu, pihaknya juga berupaya mengantisipasi lonjakan kasus pasca libur panjang dengan terus menaikkan kapasitas tracing dan testing.

Baca juga:  Punya Daya Ungkit Besar, Proyek PKB dan Tol Jagat Kerthi Ditunggu

“Minggu yang lalu sudah datang 7 mesin PCR baru. Itu untuk menaikkan kapasitas testing yang datangnya dari tracing,” jelas Sekda Provinsi Bali ini.

Dewa Indra menambahkan, satu mesin PCR rata-rata mampu menguji hingga 90 sampel swab dalam satu kali shift. Dalam satu hari, ada dua kali shift sehingga satu mesin PCR mampu menguji hingga 180 sampel.

Peningkatan kapasitas testing ini untuk mengantisipasi kalau terjadi pelonjakan. Walaupun pihaknya mengupayakan agar lonjakan kasus jangan sampai terjadi. “Sekarang kegiatan-kegiatan banyak, dengan kesadaran tinggi minta rekomendasi dari Satgas Provinsi. Kita berikan rekomendasi tapi selalu dengan catatan protokol kesehatan yang disiplin dan ketat,” imbuhnya.

Baca juga:  Gempa, Siswa SDN 6 Karangasem Dipulangkan Lebih Awal

Berkaitan dengan kapasitas ruang isolasi di RS dan tempat karantina, Dewa Indra menyebut saat ini dalam keadaan longgar. Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali per 19 Oktober 2020, dari total 301 bed di 4 tempat karantina yang dikelola Pemprov Bali, terpakai sebanyak 125 bed. Artinya, masih ada sisa 176 bed. Sedangkan tempat tidur ruang isolasi di RS, dari total kapasitas 1297, yang terisi 541 atau 41,71 persen. Untuk tempat tidur di ICU, terisi 73 dari total kapasitas 133 atau 54,89 persen. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Cegah Siaran dari NTB dan Jatim Bocor Saat Nyepi, MoU Ditandatangani
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *