TABANAN, BALIPOST.com – Pemerintah kabupaten Tabanan melalui Satgas Penanganan Covid-19 terus berupaya menekan angka Covid-19, seperti gencar dalam kegiatan pendisiplinan masyarakat serta membagi-bagikan masker kepada masyarakat. Di satu sisi, Satgas melalui bidang kesehatan hampir setiap harinya terus memberikan edukasi pada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
“Angka kasus Covid-19 di kabupaten Tabanan sudah kian melandai, terjadi pengurangan jumlah kasus baru, dimana data hari ini, Selasa (20/10) dilaporkan hanya ada dua kasus tambahan baru positif. Tetapi kita terus berupaya menekan angka Covid-19 astungkara kalau bisa sampai nihil,” beber juru bicara Satgas Penanganan Covid19 Tabanan, I Putu Dian Setiawan selaku koordinator bidang informasi publik.
Terkait dua kasus tambahan baru kali ini, lanjut kata Dian Setiawan, perempuan swasta usia 48 tahun asal Baturiti, dengan gejala demam dan kini sudah menjalani isolasi di RS Semara Ratih. Kedua, laki-laki usia 23 tahun asal Marga tanpa gejala dan terpapar dari pasien positif sebelumnya dan kini menjalani isolasi terpadu di hotel P Denpasar. Kabar baik lainnya, juga dilaporkan tiga pasien dinyatakan sembuh. Mereka berasal dari desa Bongan Tabanan, desa Kukuh Kerambitan dan desa Mekarsari Baturiti.
“Meski telah ada penurunan kasus baru positif Covid beberapa hari ini, namun tidak ada perubahan pada sejumlah pendisiplinan dan pengetatan penerapan protokol kesehatan. Karena jika sedikit saja lengah, maka dikhawatirkan membuat kasus kembali meningkat, mari bersama-sama cegah penyebaran virus ini agar tidak lebih meluas lagi, jika ada gejala segera datang ke rumah sakit untuk cepat bisa ditangani sehingga tidak sampai menyebar ke keluarga dekat, rekan kerja ataupun lingkungan sekitar,”terangnya.
Apalagi lanjut Dian, saat ini mengetahui yang bersangkutan terpapar Covid-19 atau tidak baru diketahui setelah warga bersangkutan datang untuk menjalani perawatan kesehatan dari penyakit bawaan ataupun mereka yang tampak terlihat sehat, namun setelah melakukan swab test baik secara mandiri ataupun yang difasilitasi oleh pihak perusahaan barulah diketahui hasilnya. “Sebelumnya saat Pekerja Migran Indonesia (PMI) gampang kita lacak, kalau sekarang memang sulit, jadi terkadang baru diketahui setelah mereka berobat ke rumah sakit atau melakukan swab tes mandiri, intinya mari tingkatkan pencegahan di hulu,” ucapnya. (Puspawati/Balipost)