DENPASAR, BALIPOST.com – Tim Opsnal Ditreskrimum Polda Bali mengungkap kasus pembobolan sejumlah ATM di Bali, Kamis (15/10). Pelakunya ada empat orang.
Yaiitu Faisol A Roni (34), Saidi Ahmad (36), dan Haris Hartono (44), berasal dari Sumatera Selatan. Sedangkan Said Fais (29) asal Palembang.
Ditangkapnya komplotan pembobol mesin ATM ini setelah mereka beraksi di wilayah Mengwitani, Badung, Sabtu, (10/10) pukul 17.00 Wita. Menurut sumber, Selasa (20/10), awalnya polisi menerima laporan dari pihak bank setelah mengecek rekaman CCTV kalau mesin ATM di TKP dirusak orang tak dikenal.
“Fascia atas mesin ATM dan gembok ATM dirusak pelaku. Mereka juga mengganjal lubang tempat memasukan kartu ATM. Pelaku juga mencongkel fascia atas dan bawah pada mesin ATM,” ujar petugas.
Dari rekaman CCTV di TKP terekam pelakunya empat orang mengendarai sepeda motor. Setelah menerima laporan tersebut, Kasubdit 1 Dit Reskrimum Polda Bali AKBP Imam Ismail memerintahkan Kanit IV Subdit 1 Kompol Tri Joko Widiyanto melakukan penyelidikan.
Setelah lima hari diselidiki, polisi berhasil menangkap empat pelaku di Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar Barat.
Saat diinterogasi, para pelaku beraksi dengan modus mencuri kartu ATM yang tertelan. Dalam aksinya, keempatnya memiliki tugas secara bergantian mengawasi, merusak dan mengambil kartu ATM.
Mereka juga menempel stiker call center palsu di mesin ATM. Jika ada nasabah yang kartu ATM-nya tertelan dan menghubungi nomor telepon call center palsu itu, pelaku akan menggiring hingga mendapat nomor PIN-nya.
“Komplotan ini beraksi di delapan TKP di Bali. Dari aksinya tersebut pelaku menggasak uang para korbannya Rp 22.500.000,” ujarnya.
Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol. Dodi Rahmawan belum bisa dikonfirmasi terkait pengungkapan kasus ini. (Kerta Negara/balipost)