Para pekerja menyelesaikan pembangunan Lab PCR di Buleleng. (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Pembangunan Lab Polymerase Chain Reaction (PCR) mendekati rampung. Saat ini, pembangunan mencapai 70 persen dari target.

Lab ini dibangun pemerintah daerah digunakan untuk menguji spesimen swab test pada pasien yang terindikasi COVID-19. Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD Rabu (21/10) mengatakan, sesuai dengan target awal, pada akhir Oktober 2020 ini lab tersebut sudah rampung.

Sejauh ini alat-alat kesehatan lainnya sebagai sarana penunjang juga sudah seluruhnya disiapkan oleh rekanan. Pembangunan lab ini mendapat bantuan penuh dari pemerintah daerah dengan dana Belanja Tak Terduga (BTT) sekitar Rp1,4 miliar. “Semuanya berproses dan kita berharap target awal November sudah beroperasi. Pagi dimasukkan dan sore hasilnya sudah keluar,” katanya.

Baca juga:  Kembali, Buleleng Laporkan Kesembuhan Pasien COVID-19 Lebih Banyak dari Kasus Baru

Menurut Arya, pelayanan ini sifatnya sangat teknis dan detail. Tentunya dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan alat-alat yang sesuai. Secara spesifikasi juga harus ada seorang ahli patologi klinik.

Saat ini Buleleng telah memiliki satu ahli mikrobiologi klinik yang sedang menempuh pendidikan dan diperkirakan tahun depan sudah selesai. sebanyak empat tenaga analis terlatih juga masih dalam pelatihan di RS Bali Mandara – Denpasar.

Baca juga:  Masih Dilaporkan Belasan Korban Jiwa, Dari Bayi hingga Ida Pedanda

Dalam waktu dekat ini juga akan dilaksanakan uji fungsi alat PCR. Jika kebutuhan pengujian spesimen cukup besar maka akan diadakan pelatihan yang sama secara bergelombang.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Drs. Gede Suyasa, M.Pd mengatakan bahwa saat ini gugus tugas juga sedang dalam proses penyediaan alat-alat pendukung lab PCR tersebut. Kurang lebih dua minggu lagi sudah dapat menggunakan alat-alat tersebut.

Baca juga:  Tambahan Pasien COVID-19 Sembuh Nasional Lebih Banyak dari Kasus Baru

Selama ini kendala yang terjadi keterlambatan proses keluarnya hasil lab PCR mengingat banyaknya jumlah spesimen yang diuji oleh rumah sakit di Denpasar. Dengan adanya lab tersebut dan didukung juga dengan kemampuan alat-alat pendukung lainnya yang memadai dinilai mampu melakukan pengujian spesimen di atas jumlah penambahan kasus baru saat ini. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *