Gedung RSUD Gema Santi Nusa Penida. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sempat tutup akibat belasan pegawainya positif COVID-19, pelayanan RSUD Gema Santi Nusa Penida akhirnya kembali buka, sejak Rabu (21/10). Direktur UPTD RSUD Gema Santi Nusa Penida dr. I Ketut Rai Sutapa, S.Ked., mengatakan seluruh pelayanan yang sempat tutup sementara, juga sudah normal kembali.

Kabar baik lainnya, mereka yang sempat dinyatakan positif COVID-19, sebagian besar sudah sembuh dan diperbolehkan pulang. Bahkan, ada yang langsung bekerja.

Saat ini, sisa pegawai setempat yang masih dinyatakan positif COVID-19, masih ada enam orang. Mereka masih menjalani karantina hingga 26 Oktober nanti. “Terjadi tiga gelombang penularan. Gelombang pertama dua orang dan kedua 10 orang. Mereka semua sudah sembuh. Yang gelombang ketiga lagi enam orang masih di karantina, setelah hasil swab pada 16 dan 17 Oktober lalu, mereka positif COVID-19. Mereka merupakan hasil tracing, karena diduga tertular dari pegawai RS yang sudah tertular lebih dulu,” katanya.

Baca juga:  New Yaris Resmi Dipasarkan di Bali, Ini Harganya

Dari enam konfirmasi positif yang baru, lima di antaranya adalah perawat. Sedangkan, satu lagi merupakan tenaga cleaning service.

Mereka saat ini masih dirawat di Ruang Isolasi RS Gema Santi Nusa Penida. Sebab di Nusa Penida sendiri belum ada hotel yang mau menampung orang terpapar COVID-19 untuk menjalani isolasi. Karena harus menjalani karantina, maka praktis RS kekurangan pegawai.

Tetapi, ditegaskan itu tidak sampai mengganggu kinerja rumah sakit. “Misalnya UGD yang biasanya dijaga tiga orang, menjadi dua orang,” tegasnya.

Baca juga:  Tak Bisa Ikut Seleksi PPPK, Puluhan Tenaga Kontrak Dinkes Lapor ke DPRD Bali

Mereka yang terpapar pada gelombang pertama sebanyak dua orang sudah mulai bekerja. Sedangkan 10 orang gelombang kedua yang juga sudah sembuh, baru akan mulai bekerja, Kamis (22/10).

Sementara itu sejumlah unit pelayanan yang sebelumnya ditutup akibat petugas RS Gema Santi terpapar COVID-19, seperti pelayanan UGD, ruang bersalin, ruang rawat inap, mulai Rabu (21/10) sudah beroperasi kembali seperti biasa.

Sebelumnya, diberitakan sebanyak 13 pegawai RSUD Gema Santi di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, terpapar COVID-19. Mereka diduga terpapar dari klaster keluarga kemudian menyebar di rumah sakit setempat.

Akibatnya, sejumlah unit pelayanan RSUD Gema Santi terpaksa harus ditutup sementara, sejak Kamis (15/10) sampai 20 Oktober. Ini sebagai upaya untuk mencegah penularan kepada pasien atau pengunjung rumah sakit. Selain itu, juga mencegah agar tidak menjadi klaster berkepanjangan.

Baca juga:  Waspada Second Wave, Bali Harus Mempersiapkan Diri

Kabar terpaparnya RSUD Gema Santi Nusa Penida ini sempat mengejutkan masyarakat setempat. Terlebih, yang terpapar justru orang yang bekerja di pelayanan kesehatan di pulau yang dikenal sebagai destinasi wisata itu.

Sebab, selama ini Nusa Penida sepanjang pandemi COVID-19, dikenal sebagai zona hijau, yang sangat minim penyebaran COVID-19. Selain karena tingginya tingkat kesadaran warga menggunakan masker, hampir seluruh akses pintu masuk ke pulau itu melalui penerapan prokes yang amat ketat. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *