BOGOR, BALIPOST.com – Pemerintah Indonesia dan Jepang telah menyepakati untuk mendapatkan akses vaksin COVID-19 dengan harga yang terjangkau. Hal tersebut terungkap dalam pertemuan bilateral yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 20 Oktober 2020.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Jepang merupakan mitra penting Indonesia dalam mitigasi pandemi COVID-19. Indonesia dan Jepang memiliki kesamaan visi dalam memajukan multilateralisme, termasuk akses vaksin setara dengan harga terjangkau.
Kepala Negara mengungkapkan bahwa Indonesia menghargai komitmen kontribusi Jepang bagi pembentukan ASEAN Covid-19 Response Fund. “Saya juga menyambut baik telah ditandatanganinya Memorandum Kerja Sama Kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada tanggal 19 Oktober yang lalu,” ungkap Jokowi, yang dirilis Humas Kemensetneg kepada Balipost, Rabu (21/10).
Jokowi juga mengajak Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa depan termasuk pembentukan ASEAN Centre for Public Health Emergency and Emerging Diseases, imbuhnya.
Selain itu, Presiden Jokowi dan PM Suga juga menyepakati pentingnya pembentukan Travel Corridor Arrangement (TCA) bagi bisnis esensial. Kedua pemimpin juga membahas upaya memperkuat kerja sama ekonomi.
“Saya tadi juga meminta perhatian terhadap Jepang, adanya kendala izin impor untuk produk pertanian, produk kehutanan, dan produk perikanan dari Indonesia. Saya tadi juga mendorong Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi dan PM Suga juga membahas kemitraan Indonesia-Jepang dalam memperkuat kerja sama multilateral. Terkait hal ini, Presiden Jokowi menekankan pentingnya semangat kerja sama untuk terus diperkuat, terutama di tengah rivalitas yang semakin menajam antara kekuatan besar dunia.
“Spirit kerja sama yang inklusif perlu juga dimajukan dalam kerja sama Indo-Pasifik, sebagaimana tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific,” ujarnya.
“Saya menggarisbawahi harapan agar Laut Cina Selatan dapat terus menjadi Laut yang damai dan stabil. Hal tersebut dapat terjadi jika semua negara menghormati Hukum Internasional, terutama UNCLOS 1982,” tandasnya.
Sementara itu, PM Suga mengaku merasa sangat senang dapat mengunjungi Indonesia yang merupakan negara besar di ASEAN dalam lawatan pertama ke luar negeri sejak ia menjabat sebagai perdana menteri. Ia pun berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Indonesia.
“Jepang akan bekerja sama dan bergandengan tangan dengan Indonesia bagi perdamaian dan kesejahteraan kawasan ini, berlandaskan kemitraan strategis kedua negara kita, yang diperkokoh dengan kunjungan saya ke Indonesia kali ini,” kata PM Suga. (Agung Dharmada/balipost)