DENPASAR, BALIPOST.com – Sebuah pamflet ajakan melakukan aksi nasional menolak Omnibus Law dengan nada provokatif ditempel di sejumlah lokasi strategis pada Rabu (21/10). Bahkan sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) perguruan tinggi di Bali disebut-sebut akan melakukan aksi bersama yang digelar Kamis (22/10) ini.
Terkait adanya pamflet yang mengajak melakukan aksi unjuk rasa terhadap pemerintah dengan kata-kata “Serang, Hancurkan, Jarah, dan Bakar!” ini, ditanggapi Direktur Politeknik Negeri Bali, I Nyoman Abdi, SE., M.eCom. Ia membantah lembaganya ikut terlibat seperti yang tercantum dalam pamflet tersebut.
Melalui pesan singkat, Direktur PNB I Nyoman Abdi, SE., M.eCom., menyampaikan klarifikasinya bahwa, Politeknik Negeri Bali menyatakan dengan tegas bahwa PNB tidak ikut dalam kegiatan tersebut. Apalagi menghimbau pihak-pihak lain untuk ikut dalam aksi yang dimaksudkan.
Pihaknya menduga ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang melakukan hal ini. “Kami dari PNB menyatakan tidak pernah mengimbau pihak-pihak lain untuk ikut dalam aksi ini,” katanya, Kamis (22/10).
Tidak hanya itu, Abdi juga menyampaikan kalau BEM PNB juga menyatakan hal yang sama. Bahwa selebaran yang beredar tersebut, sejatinya sama sekali tidak ada melibatkan BEM PNB.
Bahkan dirinya juga sudah sempat memanggil BEM yang dimaksud. “BEM PNB juga menyatakan hal yang sama, bahwa selebaran ini sama sekali tidak ada melibatkan BEM PNB,” ucapnya.
Pihaknya menyampaikan kalau segenap sivitas akademika PNB saat ini tengah fokus pada bidang untuk mempersiapkan mahasiswa agar bisa belajar dengan baik. Tentu dengan harapan, bisa menghasilkan SDM Unggul untuk Indonesia Maju. (Yudi Karnaedi/balipost)