DENPASAR, BALIPOST.com – Program Gerebek Pasar Tradisional melalui konsep Menyama Braya gencar dilakukan pasangan calon (Paslon) Wakikota dan Wakil Walikota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra – Made Bagus Kertha Negara (Amerta) menuju Kota Denpasar BERSERI, Smart City, Berbudaya, dan Berdaya Saing. Setelah sebelumnya gerebek Pasar Badung, Pasar Kumbasari, Pasar Satria, dan Pasar Phula Kerti, Sanglah, Kamis (22/10) pagi kembali digelar gerebek Pasar Sanglah dan Pasar Sesetan.
Seperti kegiatan Grebek Pasar sebelumnya, Paket Amerta bersama tim pemenangannya tetap membagikan masker dan baju kaos berlogo paslon Amerta, serta brosur dan selebaran visi misi Paslon Amerta sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat. Tidak kalah penting, Amerta juga menyerap aspirasi masyarakat, khususnya mereka yang beraktivitas di pasar.
Paslon Amerta terus berupaya memajukan pasar tradisional agar tetap bisa berkembang baik ke depannya. Apalagi, pasar merupakan denyut nadi perekonomian masyarakat.
Calon Walikota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra, mengatakan pasar tradisional merupakan denyut nadi perekonoman masyarakat, terutama masyarakat di sekitar pasar. Oleh karena itu, pasar tradisional harus dikembangkan dengan inovasi kekinian yang berbasis teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, program memberikan bantuan kelahiran Rp 1 juta, kematian Rp 10 juta, dan bantuan tiap tahun kepada prajuru banjar sebesar Rp 30 juta, STT (Sekaa Teruna-Teruni) Rp 25 juta, Kelompok Dadia Rp 5 juta, dan PKK Rp 5 juta bisa terwujud. Selain itu, program pendidikan dan kesehatan juga akan diberikan, khususnya kepada masyarakat kurang mampu. Apalagi, program ini sesuai dengan visi misi Amerta, yakni Denpasar BERSERI, Smart City, Berbudaya dan Berdaya Saing.
“Untuk mewujudkan itu, UMKM yang ada di pasar perlu ditingkatkan dan direvitaslisasi, sehingga bisa menjadi pasar yang sehat dan mampu menyaingi pasar modern. Tentu sistemnya adalah digitalisasi terintegrasi,”ujar Ngurah Ambara di sela-sela kegiatnnya di Pasar Sesetan, Kamis (22/10).
Dikatakan, dengan sistem digitalisasi terintegrasi seluruh data sosial ekonomi dan UMKM di Kota Denpasar akan diketahui. Sehingga, mudah dalam memberikan bantuan, baik berupa kredit maupun bantuan lainnya untuk pengembangan UMKM. “Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar, tentu rasio UMKM harus ditingkatkan dan dibina, sehingga UMKM ini mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lainnya,” tandasnya.
Calon Wakil Walikota Denpasar, Made Bagus Kertha Negara, menambahkan bahwa setiap pasar tradisional yang dikunjungi memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, para pelaku UMKM, terutamanya para pedagang harus ikut masuk ke era digital atau online.
Karena melalui online semua kemudahan akan segera dirasakan terutamanya dalam hal bertransaksi antara para penjual dan pembeli. Begitupula dalam hal pembayaran, baik administrasi atau lainya juga cepat akan terlayani dengan baik kedepanya.
“Kita ingin sistem di Kota Denpasar diubah, karena banyak anggaran belum diatur secara maksimal, padahal kalau di atur dengan baik, maka kesejehteraan masyarakat Kota Denpasar bisa terwujud,”pungkas Kertha Negara. (Winatha/balipost)