I Kadek Darsika Aryanta. (BP/Istimewa)

Oleh I Kadek Darsika Aryanta

Masa paglebuk ini, seluruh sekolah yang ada di Bali mau tidak mau harus melakukan transformasi menuju digitalisasi pendidikan. Proses digitalisasi pendidikan tidak hanya dimulai dari sekolah dasar, tetapi harus menyeluruh dari tingkat dasar hingga menengah.

Kesiapan infrastruktur, guru dan pengampu kebijakan dalam mewujudkan digitalisasi sekolah menjadi isu yang sangat sentral di masa depan. Pada era keterbukaan informasi sekarang ini sekolah digital di Bali sangat diperlukan karena memang pendekatan pembelajaran yang sudah mulai mengarah ke digital, maka sekolah pun diharapkan mengarah ke digital juga.

Proses digitalisasi sekolah sekarang ini mau tidak mau harus diterapkan. Penerapan ini dibuktikan dengan adanya geliat guru-guru dalam mengikuti pelatihan-pelatihan online. Pelatihan ini bisa dalam bentuk webinar, workshop daring dan juga workshop luring.

Pelatihan-pelatihan ini diadakan oleh berbagai macan organisasi profesi maupun dari pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal GTK Kemendikbud. Selain peningkatan kualifikasi guru, digitalisasi sekolah juga harus mempertimbangkan penyediaan infrastruktur.

Baca juga:  Galungan, Kampanyekan ”Dharma”

Infrastruktur yang dimaksud adalah penyediaan sarana dan prasarana internet di masing-masing sekolah serta area-area yang strategis di desa-desa. Digitalisasi sekolah akan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, dengan cara membantu identifikasi kebutuhan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar seperti menentukan waktu pertemuan tatap muka, serta periode siswa belajar mandiri.

Dapat dikonversikan sesuatu yang menual ke digital, dengan kerja sama dari semua pihak, misalnya komunitas guru membuat materi pelajaran secara digital bisa berupa e-book dan soal-soal evaluasi yang kemudian di-upload ke dalam jaringan, sehingga bisa digunakan bersama-sama. Kemudian sekolah yang bersangkutan memfasilitasi Wi-fi.

Dengan demikian, ujian bisa menggunakan tablet, handpone hingga komputer jinjing bahkan hasil ujian bisa diketahui selepas mengirim jawaban dan pembuatan soal-soal ujian tidak perlu secara manual lagi. Digitalisasi sekolah merupakan terobosan baru di dunia pendidikan. Pada konsep digitalisasi sekolah ini, guru dan siswa dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajarannya dalam satu jaringan tertentu.

Baca juga:  Korupsi : “Nyongkokin Tain Kebo”

Pemanfaatan TIK bagi guru dan siswa ini dapat digunakan untuk melakukan akses pembelajaran, penilaian, dan juga pengembangan profesi guru di internal sekolah itu sendiri. Pada masa paglebuk ini, diharapkan digitalisasi sekolah menjadi lebih masif lagi dengan mengadakan sarana dan prasarana yang memadai bagi sekolah.

Skema digitalisasi sekolah dalam pelaksanaannya bisa menggunakan dua jalur yaitu jalur offline dan online. Pada jalur offline, gawai yang dimiliki oleh guru dan siswa bisa mengakses konten pembelajaran melalui server lokal sekolah. Server lokal sekolah ini harus berisi konten-konten pembelajaran yang baik.

Skema yang kedua adalah skema online. Skema ini lebih terbuka di mana siswa dan guru dapat mengakses konten pembelajaran secara lebih terbuka melalui gawai yang ada. Namun dalam pengelolaan manajemennya harus diatur melalui server yang ada di sekolah masing-masing.

Bukan hanya untuk siswa, guru pun memperoleh banyak manfaat dari Program Digitalisasi Sekolah, karena menjadi semakin kreatif dan inovatif. Misalnya dalam hal pembuatan materi pembelajaran secara digital, guru bisa membuat e-book yang berupa kombinasi teks, gambar, dan video.

Baca juga:  Kecerdasan Finansial di Sektor Publik

Program digitalisasi sekolah terdiri atas berbagai penguatan platform digital seperti misalkan konten pembelajaran, bahan belajar dan model media pembelajaran digital. Tidak kalah pentingnya adalah penyediaan sarana pendidikan atau peralatan TIK yang harus bisa menjadi prioritas untuk meningkatkan program digitalisasi sekolah.

Selain itu juga diperlukan kemerdekaan untuk mendapatkan akses konten kurikulum yang baik akses pengajaran akses kepada data dan jika berbagai bantuan layanan yang diberikan kepada sekolah. Kurikulum yang dulunya luring bisa tersedia di daring dan lebih interaktif, sehingga pembelajaran di saat pandemi dapat didimudahkan dengan menggunakan program digitalisasi sekolah ini.

Digitalisasi sekolah bertujuan untuk memberikan kemerdekaan bagi sekolah dalam mengakses informasi yang sama menutup kesenjangan yang punya dan yang tidak punya dan meningkatkan mutu dan kualitas dengan memberikan akses kolaborasi yang baik.

Penulis, guru SMAN Bali Mandara

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *