DENPASAR, BALIPOST.com – Kabar duka kembali menyelimuti penanganan Covid-19 di Kota Denpasar. Pada Jumat (23/10) tercatat 2 orang pasien dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, kasus sembuh tercatat bertambah sebanyak 21 orang dan kasus positif bertambah sebanyak 22 orang yang tersebar di 15 wilayah desa/kelurahan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 Kota Denpasar di ruang Press Room Kantor Walikota Denpasar pada Jumat (23/10) menjelaskan bahwa 2 orang pasien yang meninggal dunia diketahui berdomisili di Desa Peguyangan Kangin. “Keduanya adalah seorang laki-laki asal Desa Peguyangan Kangin yang dinyatakan meninggal di hari yang sama pada 15 Oktober lalu, dimana pasien pertama yang berusia 65 tahun diketahui memiliki penyakit penyerta Diabetes Militus dan Hipertensi, dan pasien kedua yang berusia 73 diketahui memiliki riwayat Diabetes Militus,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Dewa Rai, dari belasan desa/kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif, Desa Dangin Puri Kaja mencatatkan penambahan kasus tertinggi dengan 3 kasus positif baru.
Disusul Desa Pemecutan Kelod, Kelurahan Kesiman, Desa Kesiman Kertalangu, Kelurahan Renon dan Desa Tegal Kertha yang mencatatkan penambahan kasus positif sebanyak 2 orang. Sementara itu 9 desa/kelurahan mencatatkan penambahan masing-masing sebanyak 1 orang.
“Mari bersama-sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah,” ujar Dewa Rai.
Dengan demikian, secara kumulatif kasus positif tercatat sebanyak 3.110 kasus. Jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar mencapai 2.873 orang (92,38 persen), meninggal dunia sebanyak 71 orang (2,28 persen), dan yang masih dalam perawatan sebanyak 166 orang (5,34 persen).
Melihat perkembangan kasus ini, Dewa Rai kembali mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan tidak semakin meluas. “Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, selain itu mari bersama terapkan 3M (menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan) serta menghindari 3R (ramai-ramai, rumpi-rumpi dan ruangan sempit),” kata Dewa Rai. (Asmara Putera/balipost)