DENPASAR, BALIPOST.com – Petugas Lapas Kelas II A Kerobokan melakuan rapid test masal pada narapidana atau warga binaaan pemasyarakatan (WBP). Hasilnya, dari 200 orang yang sudah dirapid dan ditindaklanjuti dengan test swab, puluhan terkonfirmasi COVID-19.
Hal tersebut dibenarkan Humas Kemenkumham Bali, Putu Surya Dharma, Jumat (23/10). Ia mengatakan terdapat 30 orang yang terkonfirmasi. Kini seluruhnya dilakukan isolasi, persisnya ditempatkan di Wisma Kuta.
“Dari 200 yg pertama diswab, 30 positif dinyatakan positif. Besok Sabtu akan dilakukan test swab lanjutan,” tandas Surya.
Sebelumnya, memang Kalapas Kerobokan, Yulius Sahruzah, Bc.IP, S.H.,M.H., menyatakan bahwa seluruh narapidana akan dilakukan rapid test. Hasilnya, ada beberapa positif.
Dampaknya, sidang pun ditunda karena Lapas dikabarkan ditutup. Informasi lainnya dari Kemenkumham, bahwa rapid test dilakukan sejak Senin-Rabu lalu. Dari 227 yang di tes swab pada Rabu, hasilnya baru keluar 85 dan 30 positif.
Surya yang dikonfirmasi data itu juga membenarkan. “Ya, benar. Bahkan, dari 30 positif, dipastikan ada WBP orang asing,” jelasnya.
Informasi lainnya, rapid test dilakukan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Tidak hanya narapidana dan tahanan yang dirapid, namun staf dan pegawai juga ikut dirapid test.
Sasaran rapid test narapidana dan tahanan penghuni Wisma Kuta, Wisma Amed, Wisma Bedugul, Wisma Sanur dan Wisma Ubud. Lanjut Wisma Danau Batur, Wisma Lovina, Wisma Taman Ayun dan Wisma GWK. Pada Rabu, 21 Oktober 2020 dilaksanakan rapid test dengan sasaran penghuni Wisma Alas Kedaton, Wisma Kintamani, Wisma Nusa Lembongan, dan Wisma Tirta Gangga. (Miasa/balipost)