Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wamen KLHK, Alue Dohong. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kawasan hijau Bali masih di bawah ketentuan 30 persen dari total luas wilayah. Oleh karena itu, Pemprov Bali telah menyusun roadmap penghijauan pada sejumlah kawasan di Pulau Dewata.

Kawasan hijau di Bali ke depan diharapkan mencapai target 30 persen tersebut. “Kami sudah menyusun roadmap, program penghijauan di sejumlah kawasan di Bali. Baik berupa penanaman hutan baru, taman maupun pemanfaatan lahan tidak produktif, seperti di pinggir-pinggir jalan,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster saat bertemu dengan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Alue Dohong di Jaya Sabha, Denpasar, Jumat (23/10) malam.

Baca juga:  Jaring Sampah di Tukad Teba Dikeluhkan Warga

Menurut Koster, dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali terkandung konsep Wana Kertih yang merupakan upaya untuk melestarikan hutan. Oleh karena itu, pihaknya kini berupaya betul untuk mencapai target 30 persen dari total wilayah Provinsi Bali adalah kawasan hijau.

“Selanjutnya kami rencanakan kedepannya, kalau bisa tidak ada lahan terbengkalai yang tidak produktif di Bali,” imbuh Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.

Selain penghijauan, Koster juga merancang kawasan hijau yang terdiri dari tanaman endemik Bali, tanaman herbal hingga tanaman yang berguna sebagai sarana upakara. “Jadi berguna untuk kesejahteraan hingga kesehatan masyarakat, lebih jauh sebagai bagian dari citra baik Bali sebagai kawasan wisata dunia,” jelasnya.

Baca juga:  Manik Bumi Foundation, Ruang Kreatif dan Belajar Lingkungan Bagi Sahabat Bumi

Sementara itu, Wamen Alue Dohong mengaku siap mendukung penuh visi dan upaya Gubernur Bali Wayan Koster terkait penghijauan dan pelestarian lingkungan. Salah satunya melalui program rehabilitasi yang dicanangkan tiap tahunnya.

Di sisi lain, ia menilai kondisi lingkungan alam Bali saat ini cukup baik. Salah satunya tampak dari kondisi mangrove yang terjaga dan terawat. “Ke depan harus terus dijaga sebagai barrier alami dari gelombang. Selain itu, mangrove juga memiliki peran penting sebagai penjaga ekosistem laut sekaligus penghasil oksigen,” ujarnya.

Baca juga:  Peringati HPN 2024, PWI Pusat Gelar Baksos di Muara Angke

Menurut Alue Dohong, penghijauan tak hanya sebatas menanam kayu. Tapi juga tanaman yang berguna dan bernilai ekonomis bagi masyarakat. “Apalagi jika tanaman herbal bisa diwujudkan, bagus sekali,” imbuh Wamen berdarah Dayak itu.

Pada kesempatan itu, ia juga mengusulkan program adopsi satwa endemik Bali, seperti jalak dan kura-kura. Sebab, ini merupakan salah satu potensi besar pariwisata Pulau Dewata. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *