MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam upaya menjaga keasrian dan kelestarian alam di wilayah Badung Selatan, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong bersama Sekditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Tandya Tjahjana, Direktur Perbenihan Tanaman Hutan, Mintarjo serta Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa menyerahkan sebanyak 160 tanaman karang hias bertempat di Gunung Payung. Selain itu juga pelepasliaran 100 tukik penyu lekang bertempat di Pantai Pandawa Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Sabtu (24/10).
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong dalam sambutannya mengatakan, dengan adanya wabah Covid-19 di seluruh dunia, mengakibatkan terjadinya perubahan ekonomi, hubungan interaksi sosial dan yang lainnya. Sehingga semua harus wajib serta mengadaptasi dengan kondisi kebiasaan baru.
Walau dalam situasi pandemi, pihaknya mengaku tetap bersyukur karena meskipun secara nasional mengalami perlambatan ekonomi, namun pertumbuhan ekonomi masih lebih baik dari negara lainnya. Untuk itu, sebagai langkah extraordinary, Presiden Joko Widodo mengambil beberapa langkah di antaranya pemulihan kesehatan nasional dengan berbagai programnya serta program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang tersebar di beberapa kementerian dan lembaga.
“Khusus di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PEN tahun ini diwujudkan dalam bentuk padat karya mangrove. Di mana penanaman mangrove yang mengalami degradasi dengan melibatkan masyarakat dan masyarakat mendapatkan upah dalam mengumpul bibit, menanam dan memelihara,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kondisi hutan mangrove di Pulau Bali sudah bagus sehingga hanya mendapatkan 100 Hektar program PEN mangrove. Hanya saja ke depan dilihat lagi potensi mana yang bisa dilakukan. “Secara nasional hutan mangrove kita sebanyak 15.000 hektar se-Indonesia. Tahun depan kemungkinan bisa kita lakukan program PEN transplantasi terumbu karang,” imbuhnya.
Sekda Adi Arnawa mengapresiasi apa yang menjadi program Presiden Joko Widodo. Di mana dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor pemulihan pariwisata, pemerintah pusat sudah melakukan berbagai kegiatan di daerah khususnya wilayah Bali. “Ini merupakan salah satu bentuk komitmen Bapak Presiden dari pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga yang berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pemulihan kembali kondisi pariwisata di Bali khususnya Kabupaten Badung saat ini,” ungkap Adi Arnawa.
Dia juga melaporkan bahwa wilayah Kutuh merupakan kawasan wisata yang sangat luar biasa memberikan kontribusi cukup besar terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Badung. “Wilayah Pantai Pandawa, Desa Adat Kutuh ini bisa dikunjungi sampai 3000 pengunjung di masa normal sebelum masa pandemi Covid-19,” terangnya.
Sementara itu Bandesa Adat Kutuh, I Nyoman Mesir mengucapkan terimakasih kepada Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta jajaranya yang sudah terlibat dalam acara pelepasan tukik di Desa Kutuh dalam upaya pelestarian hutan dan fauna. ”Untuk kawasan hutan di Gunung Payung kami memiliki 2 hektar, di sisi barat dari Pantai Pandawa terdapat 3 Hektar, serta yang sudah terhutannisasi ada 2 Hektar. Berarti di Desa Kutuh terdapat 7 Hektar untuk kawasan hutan. Upaya melakukan pelestarian hutan serta melindungi fauna di wilayah kutuh beserta wilayah Gunung Payung yang terdapat ribuan kera tetap dilaksanakan sebagai bagian dari pelestarian lingkungan,” terang I Nyoman Mesir.
Pada kesempatan tersebut Wamen Alue Dohong menyerahkan dana secara pribadi sebesar Rp 10 juta kepada Bandesa Adat Kutuh I Nyoman Mesir. Acara turut dihadiri oleh Kadis Perikanan Badung I Nyoman Suardana, Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan I Wayan Puja, Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta beserta unsur muspika, Pj. Perbekel Kutuh I Wayan Badra, dan masyarakat setempat. (Adv/balipost)