Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya. (BP/edi)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pasien COVID-19 meninggal dunia di Bali masih terus dilaporkan setiap harinya. Update terbaru, Senin (26/10), tercatat ada tambahan dua pasien meninggal dunia.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, masing-masing berasal dari Gianyar dan Karangasem. Pasien meninggal dari Gianyar, perempuan berusia 68 tahun. Pasien yang masuk RS Ganesa pada 19 Oktober 2020 ini sempat dirujuk ke RSUP Sanglah pada 21 Oktober 2020, dan kemudian meninggal dunia 22 Oktober 2020. Pasien memiliki komorbid Penyakit Jantung.

Baca juga:  Angin Berkecepatan 44 Knots Melanda, Pohon Bertumbangan hingga Atap Rumah Berterbangan

Sedangkan pasien meninggal dari Karangasem, laki-laki berusia 71 tahun. Pasien masuk ke RSUD Karangasem pada 22 Oktober 2020 dan meninggal dunia 25 Oktober 2020. Pasien memiliki komorbid Diabetes dan Tekanan Darah Tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan, kasus COVID-19 dalam dua minggu terakhir bisa dikatakan sudah agak melandai. Namun, angka kematian karena COVID-19 selalu ada setiap harinya.

Dari hasil analisis, kasus COVID-19 yang di-tracing ternyata memang banyak yang bergejala. “Dari pedoman kan, tracing itu swabnya dilakukan bagi yang bergejala saja. Sedangkan yang tidak bergejala cukup karantina mandiri,” ujarnya.

Baca juga:  Tak Hanya Lalap Sejumlah Bangunan Villa, Kebakaran Juga Hanguskan Pura Warga

Suarjaya menambahkan, pihaknya berpikir yang dikarantina mandiri pun bisa jadi positif COVID-19 tanpa gejala. Selain itu, tidak diketahui apakah yang bersangkutan disiplin atau tidak. “Barangkali karena mungkin ada yang tidak disiplin, itu menularkan kepada orang yang memiliki komorbid, orang tua,” imbuhnya.

Ketika orang tua yang memiliki komorbid ini terkena, lanjut Suarjaya, lalu bergejala berat dan akhirnya meninggal dunia. Oleh karena itu, Sekda Dewa Indra selaku Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali memerintahkan Dinas Kesehatan untuk lebih masif melaksanakan tracing.

Baca juga:  Judo Sabet 2 Emas untuk Bali

Tidak hanya pada pasien bergejala saja, tapi semua kontak erat dilakukan uji swab. Kemudian, melakukan swab yang lebih masif lagi kepada kelompok berisiko. “Maka itu, ada edaran dari Sekda agar seluruh karyawan Pemprov. Baik itu PNS maupun non PNS juga diswab,” tambahnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *