NEGARA, BALIPOST.com – Libur panjang (cuti bersama) akhir pekan ini diperkirakan akan ada lonjakan pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk dibanding hari biasa. Namun meskipun ada lonjakan, ASDP Ketapang Gilimanuk memprediksi tetap mengalami penurunan sekitar 20-25 persen seiring dengan berkurangnya aktivitas dan mobilitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, pergerakan kendaraan diperkirakan turun sekitar 27 persen. Namun, pada saat libur panjang besok arus kendaraan akan mengalami kenaikan dibandingkan hari normal seiring rencana perjalanan liburan masyarakat dari Jawa ke Bali atau sebaliknya. Rata-rata produksi harian kendaraan dari Ketapang sebanyak 4.852 unit dan dari Gilimanuk sebanyak 4.886 unit.
“Diperkirakan trafik kendaraan akan naik dari Ketapang pada puncak arus berangkat H-1 sebanyak 5.440 unit dan arus balik H+3 sebanyak 6.110 unit. Sedangkan dari Gilimanuk puncak arus berangkat dan arus balik pada H-1 dan H+3 dengan trafik kendaraan sebanyak 6.160 unit. Kami pastikan terlayani dengan baik seiring kapasitas kapal terpasang yang memadai sebanyak 10.500 unit kendaraan campuran yang dilayani kapal siap operasi sebanyak 54 unit kapal,” ujar Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, Senin (26/10).
Diperkirakan, puncak arus berangkat terjadi pada Selasa (27/10) dan Rabu (28/10) dan puncak arus balik pada Sabtu (31/10) dan Minggu (1/11). Pada waktu itu diperkirakan pergerakan kendaraan pribadi yang menyeberang di Ketapang-Gilimanuk akan meningkat dibandingkan hari normal.
Ira juga memastikan pelayanan yang dilakukan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Baik di Pelabuhan dan kapal. Mulai dari disinfeksi kapal, imbauan menjaga jarak, serta mengingatkan pengguna jasa dan petugas untuk selalu menggunakan masker dan mencuci tangan. “Selain petugas di lapangan, imbauan protokol kesehatan ini kami sampaikan secara berkala melalui pengeras suara di pelabuhan dan kapal,” tandanya.
Dipastikan, semua fasilitas terkait pencegahan dan penanganan Covid-19 tetap tersedia dan dapat dipergunakan seperti mulai dari wastafel cuci tangan, spot _hand sanitizer, marka physical distancing di jalur serta di kursi-kursi penumpang. Hingga saat ini, ASDP juga mematuhi aturan pemuatan penumpang dan kendaraan dari jumlah maksimal kapasitas kapal sebanyak 50 persen. “Maksimal di kapal sebanyak 50 persen dari kapasitas, ” tandasnya.
Sementara itu, terkait pengamanan jalur Denpasar-Gilimanuk mulai dilakukan berbarengan dengan Operasi Zebra Lempuyang 2020. Khusus di Jembrana termasuk di Pelabuhan Gilimanuk, Polres Jembrana telah membangun dua Pos Pengamanan. “Satu di Sudirman (kota Negara) dan satu lagi pos Pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk, ” ujar Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Shinta Ayu Pramesti seijin Kapolres Jembrana, AKBP Ketut Gede Adi Wibawa.
Pengamanan dalam Operasi Zebra Lempuyang saat ini selain terkait kepatuhan berkendara aman di jalan raya, juga mengenai kepatuhan dalam menjalankan proses Covid-19. (Surya Dharma/Balipost)