SINGARAJA, BALIPOST.com – Setiap 28 Oktober adalah peringatan Hari Sumpah Pemuda. Sejarah mencatat, kebangkitan generasi muda untuk merajut nilai-nilai persatuan dan kesatuan di “rumah besar” Bangsa Indonesia.
Di tengah perkembangan globalisasi generasi muda atau akrab disebut kalangan milenial, menurut Akademisi Universitas Pendidikan Ganseha (Undiksha) Singaraja, Prof. Dr. Wayan Lasmawan, Selasa (27/10), perlu mengaktualisasi 6 prinsip penting. Praktisi sekaligus peneliti pendidikan ini menyebut, dalam perspektif pribadinya, terdapat 6 hal yang bisa dilakukan untuk memaknai Sumpah Pemuda.
Pertama, generasi muda dituntut terus Belajar dan meraih prestasi. Kedua, menanamkan sikap mencintai diri sendiri dan bangga sebagai Bangsa Indonesia. Ketiga, generasi muda dituntut berperilaku “empat K,” yaitu komunikatif, kritis, kreatif, dan kontrol diri.
Prinsip keempat, lanjutnya, generasi muda harus bisa mempertahankan dan memakai Bahasa Indonesia. Kelima, berusaha menjadi social and technology engineering bagi kemajuan bangsa, dan keenam berparadigma unity in diversity dalam segala ruang kehidupan.
Menurut Wakil Rektor (Warek) Bidang PKM-SDM Undiksha ini, keenam prinsp itu sangat mungkin dan menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar oleh kalangan generasi muda. “Kemajuan dan eksistensi sebuah bangsa ada pada generasi mudanya, karena pemuda itu adalah cermin keberhasilan sebuah bangsa dalam membangun dirinya,” katanya. (Mudiarta/balipost)