SINGARAJA, BALIPOST.com – Sesosok jasad ditemukan mengambang di tengah laut wilayah Banjar Dinas Jero Kuta, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula Selasa (27/10). Setelah diidentifikasi, sesosok mayat itu adalah Ketut Mudiasa alias Leplep (50) warga setempat.
Diduga, korban meninggal dunia karena penyakit epilepsi yang dideritanya kambuh. Kepala Sub bagian (Kasubag) Humas Iptu Gede Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.20 WITA.
Ini berawal ketika dua orang nelayan masing-masing Putu Ngurah Restama (20) dan Putu Ngurah Rediasa (21) pergi menangkap ikan. Dengan menggunakan perahu, keduanya kemudian berlayar.
Dalam perjalanan dengan jarak sekitar 40 meter dari darat, kedua nelayan tadi menemukan benda aneh mengambang. Para saksi ini kemudian mendekati posisi benda mengambang itu.
Saat didekati ternyata benda aneh itu adalah sosok mayat manusia. Saat ditemukan, mayat mengambang tanpa dibalut pakaian. “Dari kejauhan dilihat ada benda aneh dan setelah didekati ternyata sesosok mayat manusia tanpa busana,” katanya.
Atas temuan itu, saksi Ngurah Restana kemudian menginformasikan kejadian itu kepada rekannya di darat. Lalu kejadian itu dilaporkan kepada aparat desa dan menghubungi polisi.
Menunggu, petugas tiba di lokasi kejadian, para saksi ini kemudian mengevekuasi sesosok mayat itu ke atas perahu. Dari lokasi penemuan, mayat kemudian diangkut dengan perahu dibawa ke darat.
Sampai di darat, polisi bersama petugas kesehatan melakukan melakukan visum luar. Hasilnya, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya bekas atau tanda-tanda kekerasan.
Dengan fakta itu, untuk sementara Polisi menyimpulkan kalau korban meninggal dunia karena tenggelam di laut. “Tidak ada tan-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan penyebab meningal karena tenggelam di laut,” jelasnya.
Sementara itu, keterangan dari keluarga menyebutkan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban memiliki penyakit gangguan jiwa. Selain itu, korban juga menderita penyakit epilepsi.
Dari keterangan itu, diduga kuat sebelum kejadian penyakit epilepsi yang diderita korban kambuh, sehingga berujung pada kematian di tengah laut. (Mudiarta/balipost)