Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pernyataan Senator DPD RI Dapil Bali, Arya Wedakarna (AWK) yang menyebut Ida Ratu Dalem Nusa Penida adalah “makhluk suci” dan bukan “bhatara” atau dewa dalam video yang viral di media sosial dirasakan merendahkan “sungsungan” umat Hindu di Bali. Bahkan, menimbulkan gejolak di tengah masyarakat Hindu Bali, terutama masyarakat Nusa Penida.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, Prof. Dr. IGN Sudiana, M.Si, pun angkat bicara. Hal tersebut dengan harapan tokoh masyarakat, baik politisi, tokoh agama, dan lainnya saat bicara di depan publik sebaiknya melontarkan pernyataan menyejukkan.

Baca juga:  Naik dari Sehari Sebelumnya! Tambahan Harian Kasus COVID-19 Bali

Sudiana menegaskan tokoh masyarakat dalam membuat pernyataan jangan sampai menimbulkan polemik dan dirasakan merendahkan keyakinan orang lain. “Umat Hindu di Bali, yakin bahwa Ida Ratu Dalem Nusa adalah Ida Bhatara-Bhatari atau Dewa-Dewi yang merupakan manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana diketahui bahwa nama-nama manifestasi Tuhan itu sangatlah banyak, dan orang Bali tidak menyebut beliau sebagai ‘makhluk suci’,” tandas Prof. Sudiana, Rabu (28/10).

Baca juga:  Diduga Tabrak Truk, Mr. X Tewas di TKP

Agar umat Hindu di Bali tidak gaduh dan sejuk kembali, Sudiana meminta AWK agar berbesar hati mengklarifikasi. Selanjutnya wajib memperhatikan, menghargai semua kearifan lokal.

Ke depan, dalam memberikan pernyataan maupun pidato, siapapun juga sangat penting memperhatikan dan menghargai apa yang menjadi keyakinan dalam kearifan lokal di Bali. Karena sejatinya kearifan lokal itu juga bersumber dari sastra-sastra agama yang diwariskan oleh leluhur. “Kami minta jangan sampai dipertentangkan, tetapi diselaraskan, disesuaikan dengan kearifan dan budaya lokal yang adiluhung,”pungkas Sudiana mengingatkan. (Winatha/balipost)

Baca juga:  ABG Diamankan Warga Diduga Hendak Mencuri dan Memperkosa  
BAGIKAN

2 KOMENTAR

  1. Saya harap PHDI memberikan teguran keras ke AWK ini,meskipun AWK menjadi DPD bukan berarti bisa seenaknya ngomong,apalagi menyinggung keyakinan orang bali,menjadi pemimpin bali harus bisa memahami keyakinan dan tradisi bali,karena sampai saat ini tradisi balilah yg membuat bali terkenal…

  2. Mari kita belajar agama yg baik dan benar, perbedaan pandangan dan persepsi sebaiknya diselesaikan dgn diskusi dan kajian ilmiah serta filosofi ajaran agama dari berbagai sisi agar kita bisa saling mengisi serta memajukan agama Hindu, berpolemik sejatinya akan merugikan

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *