SEMARAPURA, BALIPOST.com – Peralatan RT-PCR (Real-Time Reverse-Transcriptase Polymerase Chain Reaction) yang digunakan untuk menguji hasil swab sudah tiba di Klungkung. Saat ini, peralatan itu sudah berada di Dinas Kesehatan Klungkung.
Lab PCR ini segera beroperasi di RSUD Klungkung, tinggal melengkapi alat pendukungnya, agar bisa maksimal mempercepat proses swabnya keluar. Sehingga, membuat penanganan COVID-19 menjadi jauh lebih efektif.
Direktur RSUD Klungkung, dr. Nyoman Kesuma, Selasa (27/10) mengatakan alat PCR memang sudah tiba, tetapi sementara dititipkan di Dinas Kesehatan Klungkung. Sebab, pihak RSUD Klungkung harus segera melengkapi beberapa item alat pendukung. “Alat pendukung itu, misalnya bio safety cabinet, media box, meja steinless dan perlengkapan lainnya. Termasuk komputer dan printer,” katanya.
Saat ini, pihaknya sedang mengurus perlengkapan pendukungnya. Sehingga, sesuai target paling lambat pada pertengahan November PCR sudah bisa beroperasi.
Disinggung mengenai isu adanya rencana akan melakukan swab kepada seluruh pegawai Pemkab Klungkung, setelah alat PCR nya terpasang, Kesuma mengaku belum mengetahui adanya rencana seperti itu. “Silakan tanyakan langsung kepada ibu kadis kesehatan,” tegasnya.
Untuk diketahui, satu unit alat yang digunakan untuk mempercepat hasil pemeriksaan swab PCR bagi pasien suspek COVID-19 dan kontak erat berisiko, datang dari BNPB. Pihak RSUD Klungkung pun sudah menyiapkan Laboratorium PCR untuk menampung peralatan tersebut.
Bantuan alat PCR ini akan mempermudah kerja rumah sakit di wilayah Klungkung, bahkan se-Bali Timur, khususnya untuk mempercepat keluarnya hasil swab PCR. “Dengan adanya laboratorium PCR di Klungkung hasil pemeriksaan swab bagi masyarakat Bali Timur bisa keluar dengan cepat. Dengan demikian, pasien mendapat penanganan dan obat yang tepat dan lebih cepat. Sehingga ini bisa meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian,” kata dr. Kesuma.
Ini menurutnya sangat efektif bisa mempercepat keluarnya hasil. Kalau biasanya hasilnya keluar tiga sampai lima hari, maka dengan alat sendiri, hasilnya bisa keluar dalam waktu 1×24 jam.
Ini akan berimbas pada efektivitas ruang isolasi dalam penanganan pasien. “Satu unit alat RT-PCR dalam sehari bisa digunakan untuk mengetahui hasil swab 500 sampel. Dengan catatan didukung SDM yang cukup,” katanya.
Tidak hanya Klungkung yang tertangani lebih cepat, daerah lain di sekitarnya juga dapat dibantu penanganannya agar lebih cepat mengetahui hasil swabnya. Bupati Klungkung Nyoman Suwirta juga berharap alat PCR ini segera bisa dimanfaatkan. Mengenai rencana melakukan swab kepada seluruh pegawai Pemkab Klungkung, akan direncanakan dan dipastikan lebih lanjut, setelah PCR terpasang. (Bkagiarta/balipost)