DENPASAR, BALIPOST.com – Keunikan dan kekayaan budaya Bali, bisa jadi satu-satunya di dunia. Namun, yang baru tampil ke permukaan masih belum optimal.
Dengan kata lain, masih banyak budaya yang terpendam di tengah-tengah masyarakat. Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan hal itu saat membuka Festival Seni Bali Jani (FSBJ) II Tahun 2020 di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Sabtu (31/10). “Ada yang masih tersembunyi, ada yang masih disimpan, ada yang masih mengakar dimana-mana tapi belum ke permukaan,” ujarnya.
Koster menambahkan, budaya yang masih terpendam atau belum tampil ke permukaan ini mesti diangkat melalui desa adat dan juga kelompok-kelompok seni di masyarakat. Dengan demikian, semua potensi budaya yang ada di Bali bisa diangkat sebagai upaya bersama memajukan kebudayaan Bali di mata nasional dan dunia internasional.
Para pelaku seni di Bali diharapkan bisa menampilkan karya-karya terbaiknya, baik di Pesta Kesenian Bali (PKB) untuk seni tradisi maupun di FSBJ untuk seni modern. “Bayangkan setelah 41 tahun PKB, kita bisa memiliki yang namanya FSBJ. Jadi selisih waktunya cukup panjang. Saya mengajak semua pihak agar menggunakan ruang ini dengan karya-karya inovatif, kreatif, dan terbaik,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Koster, Bali bisa menjadi pusat peradaban dunia sekaligus provinsi yang terhormat, bermartabat dan beradab di mata masyarakat dunia. Hal ini diyakini akan menjadi puncak kemajuan Bali.
Pulau Dewata patut bersyukur telah dianugerahi dengan kekayaan budaya, karena tidak akan pernah habis sepanjang manusianya ada, terus berkarya dan berinovasi. Budaya semakin digali, dikatakan justru akan semakin kaya, maju dan mensejahterakan masyarakatnya. (Rindra Devita/balipost)