Monumen Puputan Klungkung yang akan dijadikan lokasi aksi damai penolakan AWK. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Komponen Masyarakat Nusa Penida akan turun menggelar aksi demo dengan menurunkan sekitar 600 orang, Selasa (3/11). Demo ratusan warga bertemakan aksi damai ini menyikapi pernyataan AWK (Arya Wedakarna).

Dipastikan demo ini bakal dihadiri warga dari berbagai eksponen masyarakat, baik yang tinggal langsung di Kecamatan Nusa Penida, maupun di Klungkung Daratan. Seluruh aksi massa akan dipusatkan di depan Monumen Puputan Klungkung, yang dihadiri langsung Bupati Klungkung Nyoman Suwirta.

Koordinator aksi damai, Wayan Sukla, mengatakan komponen masyarakat Nusa Penida ini, datang dari berbagai elemen. Mulai dari kalangan Pemuda Nusa Penida, unsur Desa Adat dari Nusa Penida, Prajuru Pura di Nusa Penida, hingga unsur Pecalang Nusa Penida.

Baca juga:  Ditemukan, Sembilan Titik Penambangan Batu Padas Ilegal di Blahbatuh

Mereka sudah sepakat akan menggelar aksi damai setelah pertemuan seluruh elemen masyarakat di Pura Penataran Ped Nusa Penida Minggu (1/11). “Kami bergerak dari Buyuk, Nusa Penida sekitar jam 7 pagi. Paling lambat aksi akan kami mulai jam 9 pagi,” kata Sukla, yang juga Penyarikan MDA Kecamatan Nusa Penida ini.

Ada sejumlah poin penting yang akan disampaikan dalam demo AWK ini. Di antaranya, Komponen Masyarakat Nusa Penida akan menyampaikan mosi tak percaya kepada anggota DPD RI Arya Wedakarna, atas sejumlah pernyataan kontroversialnya, terkait sosok Ida Batara yang berstana di Pura Penataran Ped Nusa Penida. Menurut warga setempat, ungkapan yang sudah terlanjur viral di media sosial itu, dianggap melecehkan sesuhunan mereka.

Baca juga:  Kelompok Nelayan Mengeluh Kesulitan Dapat BBM

“Kedua, kami juga akan mendesak Badan Kehormatan DPD RI untuk segera memberhentikan AWK sebagai anggota DPD RI,” tegas Sukla.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, juga dipastikan bakal hadir dalam agenda ini. Bupati Suwirta mewanti-wanti seluruh peserta rapat supaya dalam melakukan aksi ini dengan damai, tidak melakukan pengerusakan, berujar kebencian dan aksi anarkis lainnya.

Sebab, itu bukanlah cerminan masyarakat Bali, dalam mengemukakan pendapat. Pihaknya juga meminta, di tengah pandemi COVID-19 yang belum reda, aksi damai nantinya cukup dilakukan di Monumen Perjuangan Puputan Klungkung dengan menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga:  "Pertenunan Astiti" Konsisten Berkarya di Tengah Pandemi

“Saya tidak ingin aksi ini malah akan menimbulkan klaster baru,” kata Bupati Suwirta yang juga Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung.

Sebelumnya, situasi sempat memanas di Nusa Penida, setelah komponen masyarakat setempat menolak keras rencana kedatangan AWK ke Nusa Penida. Puluhan warga lantas menggelar aksi penolakan itu di areal pelabuhan, sebagai bentuk kekecewaan terhadap AWK atas sejumlah pernyataan kontroversialnya.

Lantaran situasi menjadi tegang, kubu AWK pun membatalkan kunjungannya ke Nusa Penida. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *