Bupati Jembrana I Putu Artha. (BP/Ist)

NEGARA, BALIPOST.com – Jelang Pilkada serentak 9 desember 2020, Bupati Jembrana I Putu Artha mengajak seluruh komponen mewujudkan pemilu yang damai. Bupati juga mengajak masyarakat turut serta menyukseskan pilkada agar lancar, sejuk tanpa perpecahan.

Menurutnya, pilkada merupakan tahapan demokrasi sehingga seharusnya dilaksanakan dengan suka cita, rasa gembira semua kalangan. “Mari kita laksanakan pilkada dengan damai. Jangan sampai karena pilkada, timbul perpecahan. Ribut antar banjar, antar desa bahkan antar pemuda. Berpolitik dengan beretika. Jangan sampai dibenturkan dan diprovokasi orang tidak bertanggung jawab, “ujar Artha usai melantik pejabat eselon II di Aula Jimbarwana Pemkab Jembrana, Senin (2/11).

Baca juga:  SE No. 4 Tahun 2022, Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali untuk Jagat Kerthi

Artha melihat kondisi Jembrana sampai saat ini masih tergolong kondusif. Tentu hal itu tak lepas dari komitmen kuat dari perangkat penyelenggara pemilu, kinerja TNI/Polri serta kesadaran masyarakat yang tinggi dan dewasa menyikapi perbedaan.

Hanya saja diakuinya, kondisi di media sosial cukup panas. Hal itu karena aktivitas komunikasi dimasa kampanye yang masif menyebabkan meningkatnya tensi politik.

“Kita berharap panas di medsos tidak dibawa sehingga timbul gesekan dimasyarakat. Selain itu jauhi hoax, karena sudah terbukti sering menyebabkan perpecahan,“ kata Artha.

Baca juga:  Seorang Pemuda Desa Taro Tewas Gantung Diri

Sejalan dengan komitmen pilkada damai tersebut, Bupati asal Melaya ini juga menekankan pentingnya netralitas PNS dalam tiap perhelatan pilkada. Menurutnya hal itu sudah sangat sering disampaikan. “Saya sudah sampaikan melalui sekda jangan main main soal netralitas. Karena aturannya sudah jelas jika dilanggar. Bagi PNS, ada tahapan sanksi yang bisa diberikan, bahkan sanksi terberat bisa diberhentikan,” pungkasnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *