Siswa saat mengikuti LKS tetap menerapkan protokol kesehatan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.Com- Pandemi COVID-19 tak menjadi halangan berarti bagi siswa untuk meraih prestasi. Dari rumah mereka bisa menunjukkan kemampuannya dalam ajang kompetensi tingkat nasional.

Jika sebelum pandemi, mereka harus berlomba lewat tatap muka, kali ini cukup dengan daring atau online. Hal ini untuk menghindari kerumunan, sehingga tak menjadi klaster dalam penyebaran Covid-19.

Salah satunya, siswa SMKN 1 Denpasar (Skensa) yang mampu berprestasi di tingkat nasional belum lama ini. Dalam lomba kompetensi siswa (LKS) 2020 se-Indonesia secara daring, Skensa berhasil meraih tiga medali. Artinya, dalam masa pandemi Covid-19, siswa juga mampu berprestasi dari rumah.

Baca juga:  Bangkit dari Pandemi COVID-19, Bupati Suwirta Percepat Penyaluran BLT

Kepala SMKN 1 Denpasar Ketut Suparsa, S.T., M.T. didampingi Wakasek Humas Dra. Desak Made Rai belum lama ini menyampaikan, dalam ajang LKS tersebut siswa Skensa yang mewakili Provinsi Bali mengikuti empat bidang kompetensi yaitu refrigeration and AC, automobile technology, IT software solutions and business dan bidang electronics. Dari empat yang lolos mengikuti LKS, tiga siswa berhasil memperoleh medallion of excellence.

Dikatakan, pandemi Covid -19 yang telah merebak di Indonesia sejak awal Maret 2020 telah menghentikan hampir seluruh kegiatan terutama yang melibatkan orang banyak. Termasuk proses kegiatan pembelajaran di sekolah total tidak bisa berlangsung secara tatap muka.

Baca juga:  Hadapi Tatanan Era Baru, Perlu Keseimbangan Ekonomi dan Kesehatan

Semua pembelajaran dilaksanakan secara e-learning, termasuk lomba-lomba juga dilaksanakan secara daring, seperti LKS. Lomba kompetensi siswa ini yang menjadi primadona di sekolah kejuruan (SMK) juga dilaksanakan secara daring.

Ketut Suparsa memandang penting tetap memelihara semangat dalam masa–masa pandemi, terlebih bagi siswa yang sangat membutuhkan ajang berprestasi untuk mengatasi kebosanan atau kejenuhan dalam waktu relatif panjang. Walaupun LKS yang bersifat daring cukup sulit dan banyak kendala, namun di sisi lain menjadi pembelajaran dan pengalaman tersendiri bagi siswa dan guru pembimbing dalam mendulang prestasi. (Subrata/balipost)

Baca juga:  Rapid Test dan Swab PCR Diklaim Habiskan Miliaran Rupiah per Hari, Ini Perhitungannya
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *