I Wayan Dirgayusa. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Jumlah pasien COVID-19 di Kabupaten Bangli yang menjalani perawatan (kasus aktif) semakin berkurang. Hal ini dikarenakan terus bertambahnya jumlah pasien sembuh dan kasus baru mengalami penurunan.

Sesuai data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Bangli Selasa (3/11), pasien yang dirawat kini tinggal 8 orang. Humas GTPP COVID-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa menyebutkan total kumulatif kasus mencapai 837 kasus.

Yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 795 orang. “Hari ini penambahan sembuh ada 3 orang. Asal Desa Kayubuhi dua orang dan satu orang dari Susut. Dengan terus adanya penambahan pasien sembuh, sehingga kasus yang masih dirawat kini tinggal 8 orang,” ujarnya.

Baca juga:  Kelurahan Ini, Satu-satunya Zona Orange di Bangli

Di sisi lain, Dirgayusa mengatakan per Selasa (3/11) masih terjadi penambahan kasus positif sebanyak dua orang. Masing-masing berasal dari Kelurahan Kawan dan Desa Susut.

Pasien dari Kawan adalah pria 46 tahun. Dia terkonfirmasi positif saat memeriksakan diri ke RS Bali Mandara. Saat ini yang bersangkutan diisolasi di hotel melasti. Sedangkan pasien yang asal Susut berusia 32 tahun. Pasien pria itu terkonfirmasi positif sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) di RSPTN Unud. “Saat ini yang bersangkutan dirawat di RSPTN Unud,” terangnya.

Baca juga:  Anak Satu Tahun dari Apuan Terpapar COVID-19

Untuk menekan angka kasus covid-19 di Kabupaten Bangli, Dirgayusa pun mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. “Tokoh masyarakat, pejabat formal kami harapkan agar selalu menghimbau masyarakat dalam setiap kegiatan untuk mematuhi protokol kesehatan. Dengan menerapkan 3M. Mencuci tangan, memakai masker dan tetap menjaga jarak,” kata Dirgayusa.

Sebagaimana yang diketahui pandemi COVID-19 mulai melanda Bangli sejak Maret. Untuk menangani COVID, Pemkab Bangli menyediakan anggaran cukup besar.

Baca juga:  Mulai Kamis, Ribuan Warga Serokadan Jalani "Rapid Test"

Kepala Badan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BKPAD) Bangli, I Ketut Riang mengatakan anggaran penanganan COVID-19 di Bangli dalam APBD Induk 2020 mencapai Rp 40 miliar. Anggaran ditambah sebesar Rp 23 miliar pada APBD Perubahan 2020.

Dari anggaran itu, yang sudah terealisasi sebesar Rp 31,8 miliar lebih. Sedangkan sisanya Rp 31 miliar lebih. Menurut Riang, jumlah anggaran tersebut masih mencukupi untuk penanganan sampai akhir tahun ini. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *