Pedagang di Pasar Badung sedang melayani pembeli. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali kembali mengalami deflasi sebesar 0,24 persen (mtm) pada Oktober ini. Dari catatan BPS, dalam 10 bulan terakhir, sudah sebanyak 6 kali Bali mengalami deflasi.

Menurut Kepala BI KPw Bali Trisno Nugroho, Rabu (4/11), secara tahunan, inflasi Bali tercatat sebesar 0,62% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 1,44% (yoy). Pada periode ini, penurunan harga paling signifikan tercatat pada kelompok barang inflasi inti (core inflation) dan kelompok barang yang diatur pemerintah (administered prices).

Baca juga:  Selama 1,5 Tahun Pandemi, Pengangguran di Bali Mulai Turun Sedangkan Kemiskinan Naik

Sementara itu, kelompok barang bergejolak (volatile food) mengalami kenaikan harga. Kelompok barang core inflation pada Oktober mencatat deflasi sebesar 0,31% (mtm), turun dibandingkan dengan bulan September yang tercatat inflasi sebesar 0,23% (mtm).

Kelompok barang administered price mencatat deflasi lebih lanjut sebesar 0,30% (mtm). Kecuali di bulan Mei, sepanjang periode Januari 2020 hingga Oktober 2020, kelompok AP ini selalu mengalami deflasi.

Baca juga:  2018, Ekonomi Bali Tumbuh 6,35 Persen

Ia mengatakan BI memperkirakan inflasi pada November dan Desember 2020 akan tetap rendah. Diperkirakan inflasi Bali 2020 akan berada di bawah target. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *