Pejudo Badung IGN. Laksmana Tresna Putra (kiri) bersama I Gusti Nyoman Agus Edi Putra. (BP/nel)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dua pejudo asal Karangasem IB. Wisnu Adi Kumara dan I Wayan Jully Suantara, batal tampil pada Kejurnas Virtual di nomor kata berpasangan putra (Nage No Kata). Judoka asal Bumi Lahar ini digantikan atlet asal Badung IGN. Laksmana Tresna Putra dan I Gusti Nyoman Agus Edi Putra.

Pelatih judo asal Karangasem Ni Wayan Adi Antari, di sela-sela pengambilan gambar, di GOR Lila Bhuana, Sabtu (7/11) menuturkan, kepastian pejudo Karangasem tak bisa tampil baru diketahui Jumat (6/11). “Akhirnya, kami sepakati atlet Badung yang menggantikan pejudo Karangasem,” ujar Adi Antari.

Baca juga:  Dibuka Kasad, Ratusan Judoka Ikuti Kejuaraan Judo se-Asia Tenggara di GOR Yudomo

Selain itu, Bali juga menurunkan Putu Evin Prayoga dan I Made Andika Saputra (Denpasar). Sementara, pejudo putri yang turun di nomor kata berpasangan (Ju No Kata) adalah Ni Nyoman Suwitri dan Ni Made Sukerti (Badung), serta Ni Kadek Ana Dwi Yanti/Ni Kadek Linda Putriana (Bangli).

Ni Wayan Adi Antari menambahkan, untuk kata ini masih tergolong baru di Bali. Hal itu terbukti pada ajang Porprov Bali di Tabanan 2019, juara nomor kata ini masih direbut pejudo yang biasa turun di nomor laga (fighter). “Yang membedakan antara judo tarung dan kata, kalau gerakan kata ini baku seluruh dunia dan tinggal ketepatan peragaan gerak saja,” jelas Adi Antari.

Baca juga:  Anak Pedagang Buah Sabet Dua Emas di Porprov Bali

Gerakan yang baku seluruh dunia inilah yang membedakan antara judo dengan bela diri lainnya. Oleh sebab itu, ke depan harus dipisah antara pejudo nomor laga dan kata. “Pengprov PJSI Bali sudah mulai mempertandingkan nomor kata di ajang Porjar Bali, mulai SD, SMP hingga SMA,” tuturnya. Di samping itu, pasangan atlet yang tampil, postur tubuh dan berat badannya harus sama dan serasi.

Menurut dia, atlet yang mewakili ke Kejurnas Virtual ini berdasarkan hasil seleksi, bukan mengacu pada hasil Porprov Bali. Alasannya, di saat pandemi covid-19 ini tidak seluruh pejudo berlatih rutin, hingga perlu diseleksi ulang. “Untuk penggantian atlet Karangasem, yang diganti pejudo Badung karena terkesan mendadak dan tak bisa mengadakan seleksi ulang sebab waktunya mepet,” terang dia.

Baca juga:  COVID-19 Mengganas, Bali Jangan Lengah

Pada bagian lain, pelatih asal Bangli Nyoman Sumerta menyatakan, atlet judo Bali sudah saatnya memutuskan, sekaligus mengambil spesialis apakah menekuni tarung atau kata. Soalnya, tarung menekankan pada teknik bantingan, sedangkan kata ketepatan memperagakan teknik. (Daniel Fajry/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *