WASHINGTON, BALIPOST.com – Joe Biden yang merupakan kanndidat Partai Demokrat disebut menang atas petahana, Donald Trump dalam pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat, Sabtu (17/11). Kemenangan ini dilaporkan Edison Research dan sejumlah jaringan televisi, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.
Kemenangan itu diraih Biden ketika para pemilih dengan tegas menolak kepemimpinan yang gaduh ala Trump yang mewakili Partai Republik. Mereka agaknya lebih menyambut janji Biden tentang upaya baru dalam melawan pandemi virus corona, memperbaiki ekonomi dan menyembuhkan bangsa yang terpecah.
Biden (77) menjadi kandidat tertua yang terpilih sebagai presiden AS karena Trump secara signifikan gagal memperluas daya tariknya untuk menjangkau kelompok di luar pemilih kulit putih perdesaan dan kelas pekerja yang berkomitmen mendukung populisme sayap kanan dan nasionalisme “Amerika Urutan Pertama”.
Edison Research dan sejumlah jaringan televisi besar, termasuk CNN dan NBC, telah memproyeksikan bahwa Biden akan mengantongi lebih dari 270 suara Electoral College yang dibutuhkan untuk muncul sebagai pemenang dalam sistem pemilihan presiden berdasarkan negara-negara bagian yang kompleks. Meskipun kampanye Trump memperdebatkan penghitungan suara di pengadilan dan mengupayakan penghitungan ulang di satu negara bagian.
Biden unggul dengan perolehan suara Electoral College 273 dibanding 214 dalam pemungutan suara Electoral College negara bagian demi negara bagian yang menentukan pemenang. Ia mampu unggul setelah memenangkan 20 suara elektoral Pennsylvania untuk menempatkannya di atas 270, angka yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan, menurut Edison Research. (kmb/balipost)