Suasana di proyek pembangunan Pasar Gianyar. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pengerjaan proyek Pasar Umum Gianyar sudah rampung 14 persen. Sekitar 260 pekerja dari luar Bali dilibatkan.

Mengantisipasi klaster COVID-19, manajemen proyek ini telah menekankan protokol kesehatan (prokes) hingga mewajibkan seluruh pekerja menunjukan hasil rapid tes negatif. Sekretaris Manager Proyek, Sang Ngakan Putu Arsana mengungkapkan hal ini, Minggu (8/11).

Arsana menjelaskan pengerjaan proyek di tengah pandemi memang memberi perbedaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pihaknya pun melakukan berbagai langkah mengantisipasi klaster wabah ini.

Baca juga:  Desa Adat Serokadan Imbau Warga Disiplin Prokes

Mulai dari menyeleksi para calon pekerja, yang diharuskan memiliki hasil rapid test negatif. Paling menonjol ialah penerapan protokol kesehatan di lokasi proyek. “Jadi perbedaan bekerja di tengah pandemi dengan sebelumnya, itu bisa dilihat dari penerapan protokol kesehatannya,” jelasnya.

Arsana sendiri bahkan harus stand by lebih pagi sebelum para pekerja datang ke proyek, guna memastikan penerapan prokes. Upaya ini dilakukan guna mengedepankan penerapan prokes, mulai wajib mengenakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir, dan menjaga jarak.

Baca juga:  Revitalisasi Pasar Umum Gianyar, Dibangun Enam Lantai Dilengkapi Eskalator

Di lokasi proyek, pihaknya menyediakan enam tempat cuci tangan di pintu masuk proyek, yang bisa digunakan setiap orang sebelum masuk proyek, hingga pengukuran suhu tubuh oleh petugas jaga. “Setiap orang yang keluar masuk proyek, mulai dari pekerja maupun yang berkepentingan ke sana wajib mencuci tangan dengan air mengalir,” katanya.

Diawal pengerjaan, pihaknya juga menekankan terkait hasil rapid tes. Bagi calon pekerja yang belum memiliki bukti rapid test negatif, akan diarahkan ke rumah sakit terdekat. “Itu (rapid, red) persyaratan mutlak untuk bekerja di sini, kalau tidak membawa hasil tes itu, kami hanya mengarahkan untuk mendapatkan tes di rumah sakit terdekat. Sementara data mereka yang berjumlah 260 pekerja, prosesnya sampai di kepala lingkungan. Kami juga update setiap dua minggu sekali agar datanya benar-benar ada di sana,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Keluarga Pengguna Narkoba Cenderung Tertutup
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *