DENPASAR, BALIPOST.com – Slogan “Ingat Pesan Ibu” banyak menggugah kalangan ibu dan wanita Bali untuk ikut memberi penekanan nasihat yang normatif bagi generasi milenial Bali dalam menghadapi pandemi Covid-19 dewasa ini. Salah satu wanita guru yang juga Kepala SMK PGRI 5 Denpasar Dra. Ni Ketut Nuka mengugkapkan pandemi Covid-19 membuat semua komponen awalnya bingung termasuk dalam dunia pendidikan.
Namun kini semua komponen merasakan munculnya kesadaran bersama untuk berkreativitas dan adaptif dengan perubahan. Model pembelajaran daring atau online yang mestinya baru dilakukan tiga tahun mendatang langsung tancap gas.
Ini membuat kalangan guru mau tak mau harus ikut adaptif dengan tuntutan zaman. Ini yang disebut Ni Ketut Nuka bahwa sekolah tak boleh kalah dan menyerah menghadapi dampak Covid-19.
Sebagai seorang guru dan ibu rumah tangga, dia merasa berkewajiban menjaga siswa yang juga anak-anaknya aman selama pandemi. Kuncinya di sekolah mereka eling dengan tugas guru yakni melaksanakan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Di rumah selalu eling dan mematahi pesan ibu yakni tetap belajar dan berkreativitas di rumah plus 3M. Sebab, semua pesan guru dan pesan ibu di rumah juga adalah pesan pemerintah.
Jabatan rangkap sebagai guru, kasek dan ibu rumah tangga ini membuat Ni Ketut Nuka terus wanti-wanti agar siswa yang juga anak-anaknya menerapkan prokes secara ketat. Kini budaya memakai masker sudah berjalan baik dan saatnya memunculkan kesadaran soal budaya mencuci tangan secara baik dan benar. Artinya protap enam langkah mencuci tangan yang baik dan benar patut digencarkan di kalangan sekolah dan di rumah.
Enam langkah tersebut yakni menggosok kedua telapak tangan, lanjut gosok puggung dan sela-sela jari tangan kiri dan kanan serta sebaliknya. Ketiga, gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari dilanjutkan jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling nengunci. Kelima, gosok ibu jari berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya. Terakhir gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya.
Di sekolah yang dipimpinnya sudah menerapkan enam langkah tersebut setelah sekolah menerapkan PBM terbatas bagi siswa yang wajib praktikum di sekolah. Selain melakukan cek suhu badan sebanyak dua kali saat tiba dan pulang sekolah, Satgas Covid juga wajib mengawasi enam langkah mencuci tangan yang baik dan benar. Lanjut memakai hand sanitizer barulah siswa boleh ke ruang lab kitchen, restoran dan hotel. Semua sarpras lab ini disemprotkan cairan disinfektan sebelum dan sesudah digunakan.
Ni Ketut Nuka menegaskan, sebenarnya sangat mudah melawan Covid-19 yakni ingat pesan ibu di rumah, dan jalankan perintah guru di sekolah. Budaya baru ini harus konsisten dan kontinu diterapkan di sekolah dan nyambung di rumah. Hasilnya anak-anak selamat dari Covid-19 dan Bali melahirkan SDM yang berkualitas. (Sueca/balipost)