Anggota Sanggar Cemagi saat workshop melukis di Museum Le Mayeur. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST. com – Berbagai kalangan berupaya menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Salah satunya, UPTD Museum Bali. Museum yang pengelolaannya di bawah Dinas Kebudayaan Provinsi ini dalam melaksanakan kegiatan yang melibatkan masyarakat, menekankan pentingnya prokes.

Itu tampak saat UPTD Museum Bali menggelar seminar dan display seni lukis, Minggu (8/11) di Museum Le Mayeur, Sanur, Bali. Anggota Sanggar Seni Lukis Anak-Anak Cipta Ardhanari, Desa Cemagi, Mangwi Badung, berpartisipasi dalam acara tersebut.

Baca juga:  Air Laut Pasang, Penyeberangan Sanur-Nusa Penida Dipindah ke Depan Le Mayeur

Kepala UPTD Museum Bali I Wayan Andra Septawan menyampaikan, kegiatan seminar dan display lukisan itu merupakan kelanjutan dari kajian lukisan Le Mayeur yang nantinya akan dicetak menjadi sebuah buku. Sedangkan display melukis yang dilaksanakan di Museum Le Mayeur juga merupakan rangkaian dari acara seminar.

Tujuannya agar Museum Le Mayeur lebih dikenal oleh generasi muda. “Kami juga memberi edukasi ke generasi muda kita agar mencintai museum,” katanya.

Baca juga:  Warga Diminta Waspadai Tautan Google Form Palsu Daftar Vaksinasi

Dalam pelaksanaan seminar dan display lukisan, pihaknya menekankan pentingnya mematuhi protokol kesehatan, dengan tiga M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Kegiatan ini dalam upaya mengenang dan memperkenalkan lebih luas kepada masyarakat supaya generasi muda mengetahui peran, tugas dan fungsi Museum sebagai warisan budaya bangsa.

Ketua Sanggar Dewa Putu Ardana, S.Sn. mengatakan, anggota sanggar yang diundang pada kegiatan itu sebanyak 25 orang. Dikatakan, kegiatan ini bermanfaat positif bagi anak-anak.

Baca juga:  Isi Libur Panjang di Bali, 7 Museum Ini Layak Dikunjungi

Anak-anak memiliki pengalaman baru untuk berhadaptasi dengan lingkungan belajar yaitu di Museum Le Mayeur. Demikian juga materi yang diberikan sangat khusus yaitu mengolah garis yang selama ini anak-anak lebih cenderung membuat bentuk pakai krayon. “Tentu ini akan menambah wawasan dan bisa memotivasi anak-anak untuk belajar lebih giat untuk menghasikan karya maksimal,” ujar Dewa Ardana yang pelukis ini.

Dewa Ardana berharap acara seperti ini bisa berkelanjutan. (Subrata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *