I Gusti Ngurah Gede Yudana. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2020, generasi muda diimbau tingkatkan optimisme kedisiplinan. Terutama dalam situasi pandemi Covid-19. Senjata utama untuk memerangi adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Ketua Yayasan Kebaktian Proklamasi (YKP) Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Gede Yudana, menyebutkan sejak mulai dioperasikan pada 3 Oktober 1951, konsistensi dalam merayakan hari pahlawan selalu berkibar. Begitu juga Hari Puputan Margarana yang jatuh pada 20 November.

Semangat itu harus tetap diwariskan oleh generasi penerus, terutama saat ini, tunjukkan semangat dalam berperang melawan pandemi. “Saya sebagai Ketua YKP ini, tetap berprinsip agar bagaimana menanamkan semangat patriotisme dan nasionalisme. Dalam hal ini, yang perlu YKP lakukan adalah bagaimana pendidikan dinikmati masyarakat kecil. Dan sebagai inspirasi kebangsaan, kita mencoba membangun aktivitas sosial yang bertujuan mengingatkan kembali akan pejuang. Jangan sampai, diintruksikan untuk menggunakan masker saja sulit. Jika dibandingkan dengan perjuangan pahlawan dulu, tentunya sangat jauh berbeda. Dengan mengikuti imbauan pemerintah dalam menerapkan 3M sudah termasuk perjuangan melawan pandemi,” ujar Gede Yudana.

Baca juga:  Dana BOS untuk Beli Kuota Internet, Ini Kata Kadisdikpora Bali

Prinsipnya, agar seluruh masyarakat dapat merasakan kemerdekaan dengan merata, salah satunya mengenyam pendidikan dengan fasilitas yang cukup memadai. Sehingga tidak ada lagi ketimpangan sosial sebagai acuan mengenyam pendidikan. Bahkan, perguruan tinggi yang bernaung di bawah yayasan ini, memberikan gratis Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) selama satu tahun.

Anak sulung dari pahlawan I Gusti Ngurah Rai ini juga mengatakan disiplin nasional itu penting. Selain untuk segi pendidikan, kedisiplinan tersebut berperan besar dalam perubahan. Selama pandemi, kedisplinan menjadi acuan tingkat penyebaran virus. Dalam hal ini menerapkan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) harus digiatkan.

Baca juga:  Dampak Penghentian Angkutan Sampah Pinggir Jalan, Sampah Menumpuk di TPS

Diperlukan konsistensi dalam melawan jajahan virus corona ini. “Selama 20 tahun mengadakan napak tilas, saya perhatikan, semangatnya generasi muda sangat bergelora. Untuk itu, saya lebih menyarankan agar seluruh masyarakat, baik bagi generasi muda atau generasi pendahulunya agar memanfaatkan semangat tersebut untuk mengikuti imbauan pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga segala sesuatunya dapat kembali berjalan normal,” tutupnya. (Githa/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *