DENPASAR, BALIPOST.com – Sempat nihil sehari, Bali kembali melaporkan tambahan korban jiwa COVID-19, Kamis (12/11). Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, ada satu pasien yang meninggal dunia.
Dengan demikian, kumulatif pasien COVID-19 meninggal dunia kini menjadi 403 orang. Rinciannya 400 WNI dan 3 WNA.
Satu pasien meninggal ini adalah perempuan berusia 39 tahun asal Tabanan. Pasien sebelumnya masuk ke BRSU Tabanan pada 5 November 2020.
Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada 6 November 2020 ini meninggal dunia 11 November 2020. Komorbidnya tidak diketahui.
Sementara untuk kasus baru COVID-19, tercatat bertambah sebanyak 89 orang. Satu kabupaten nihil tambahan pasien baru, yaitu Bangli.
Sedangkan kasus terbanyak disumbangkan dua kabupaten/kota yaitu Denpasar dan Gianyar. Keduanya sama-sama melaporkan 26 kasus baru.
Selanjutnya Badung melaporkan 15 kasus baru. Tabanan di posisi ketiga dengan 9 kasus baru.
Sisanya melaporkan kasus di bawah 5 orang. Yaitu Jembrana dan Buleleng masing-masing sebanyak 4 orang, Klungkung 3 orang, Karangasem 1 orang, dan dari Kabupaten luar Bali 1 orang.
Untuk pasien sembuh, bertambah sebanyak 61 orang. Terbanyak berasal dari Badung yakni 22 orang, disusul Denpasar 18 orang, Gianyar 7 orang, Buleleng 4 orang, Klungkung dan Tabanan masing-masing 3 orang, serta Bangli dan Jembrana masing-masing 2 orang. Hanya Karangasem yang tidak melaporkan tambahan kasus sembuh.
Dengan demikian, jumlah kasus Covid-19 di Bali kini menjadi 12.519 orang. Dari jumlah itu, 11.494 dinyatakan sembuh. Sedangkan jumlah kasus aktif 622 orang.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan, pengendalian dan pencegahan Covid-19 adalah tanggung jawab bersama. Sinergi antara pemerintah, masyarakat dan semua pihak adalah kunci utamanya. “Untuk itu, mari bersama kita terapkan protokol kesehatan kapanpun dan dimanapun berada. Ingat pesan ibu, terapkan 3M,” ujarnya dalam setiap siaran pers Pemprov Bali.
3M yang dimaksud yakni memakai masker dimanapun terutama saat berada ditengah keramaian dan sedang mengobrol atau berbicara dengan orang lain, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap saat karena aliran air sabun sangat efektif melarutkan virus dan kuman di kulit, serta menjaga jarak dengan orang lain.
“Tetaplah waspada dan patuh jalankan protokol kesehatan dimanapun kita berada. Covid-19 musuh tak kasat mata, mengincar tiap momen kelengahan kita,” jelasnya.
Pulihnya kesehatan masyarakat dari wabah Covid-19, lanjut Dewa Indra, merupakan tanda akan segera pulihnya perekonomian yang sebelumnya anjlok. Mengingat, pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian Bali terdampak sangat besar dengan adanya pandemi. (Rindra Devita/balipost)