BANGLI, BALIPOST.com – Sejumlah pasien rumah sakit jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Kabupaten Bangli selama ini cukup produktif menghasilkan karya seni lukis. Kamis (12/11), puluhan lukisan karya mereka dipamerkan. Pameran yang digelar di RSJ setempat juga turut menampilkan karya dari sejumlah seniman lukis muda di Bali.
Pameran yang diadakan dalam memperingati hari kesehatan nasional itu dihadiri Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Suastini Koster. Istri Gubernur Bali Wayan Koster itu sangat mengapresiasi para seniman dan pasien RSJ yang tetap kreatif di masa pandemi Covid -19.
Suastini Koster berharap seluruh rumah sakit di Bali dapat memanfaatkan lorong yang ada untuk memajang karya seni lukis dari para seniman. Selain indah, lukisan dapat menterapi dan menambah imun dari pasien maupun pengantar yang datang ke rumah sakit.
Direktur RSJP Bali dr. I Dewa Gede Basudewa, Sp.KJ mengatakan pameran bertajuk “Seni di Tengah Pandemi” tersebut digelar hingga 27 November mendatang. Ada sekitar 83 buah lukisan karya 5 pasien RSJ yang dipamerkan bersama dua puluhan karya lukis seniman muda Bali. Pasien yang karyanya ikut dipamerkan ada yang sudah sembuh dan kembali ke masyarakat serta ada juga yang sedang menjalani rehabiliasi di RSJ.
“Kami membuat pameran bersama ini untuk saling memperkuat, kolaborasi dari sisi para pasien kami yang sedang menjalani proses rehabilitasi dengan seni lukis supaya pemulihan mereka nanti ketika kembali ke keluarga dan masyarakat mendapat respon yang baik. Karena selama ini pasien-pasien jiwa itu distigma negative,” kata Basudewa.
Karya lukis pasien, lanjut Basudewa mendapat apresiasi dari Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Suastini Koster yang merupakan istri dari Gubernur Bali Wayan Koster. Bahkan ada beberapa lukisan yang dibeli. “Inilah wujud bangkitnya kita dari pandemic covid-19. Tetap produktif, tapi dengan aman dan sehat,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pasien RSJ Sang Made Suardika yang sekarang sudah sembuh mengaku senang karya lukisnya dipamerkan. Dia mengatakan salah satu lukisannya yang bergaya abstrak diminati dan ingin dibeli Ny. Suastini Koster. Namun dirinya memilih tidak menjualnya. Alasannya, dirinya ingin karya lukisan tetap dipajang di dinding RSJP Bali. Dengan harapan bisa menjadi inspirasi bagi pasien lainnya untuk berkarya. (Dayu Rina/Balipost)