Jasad Mudiarsa dievakuasi setelah ditemukan. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Diduga karena layanan PDAM Tirta Mahottama Klungkung macet, Minggu (15/11), masyarakat di sekitar Kota Semarapura terpaksa harus memanfaatkan aliran sungai untuk sekadar mandi. Namun, naas bagi Ketut Mudiarsa (64).

Korban terbawa arus saat memilih mandi di Sungai Cau, selatan Pasar Umum Galiran. Pensiunan PNS asal Banjar Jelantik Kuribatu, Desa Tojan ini ditemukan meninggal di aliran sungai setempat, setelah pencarian sejak sore hingga tengah malam.

Anaknya Komang Alit Daryadi (32), dalam surat pernyataannya terkait peristiwa ini, menyampaikan awalnya Mudiarsa sekitar pukul 17.00 WITA berangkat mandi di Sungai Cau. Ia pergi ke Sungai Cau, lantaran layanan air PDAM tak kunjung normal hingga sore.

Baca juga:  Kasus Korupsi Dana Hibah, Polres Klungkung Lakukan Pelimpahan Tahap II

Prosea perbaikan memakan waktu cukup lama. Mudiarsa ke tempat itu dengan menggendarai sepeda motor. Namun, sejak pergi hingga pukul 19.00 WITA, Mudiarsa belum kembali dari mandi, membuat keluarganya khawatir.

Pihak keluarga berusaha mencari di seputaran lokasi tempat mandi tersebut sambil menyusuri aliran Sungai Cau sepanjang 500 meter ke selatan, juga sempat masuk ke terowongan. Pencarian bahkan menerjunkan petugas BPBD Klungkung, dipimpin langsung Kepala Pelaksana BPBD Putu Widiada.

Baca juga:  Luh Putu Satya Putri Mariantini Bandem, Perenang Klungkung Wakili Indonesia ke Filipina

Namun Mudiarsa tidak ada di lokasi. Keluarganya mengecek ke lokasi permandian umum yang lain, juga tidak ada.

Hanya ada sepeda motornya nampak parkir di pinggir Sungai Cau, ember isi sabun, dan masker. “Kami sempat cek juga di balai banjar, di tempat keluarga yang lain, ternyata juga tidak ada,” katanya.

Pencarian akhirnya diperluas, melibatkan banyak warga sekitar hingga tengah malam. Alur Sungai Cau dicek lebih teliti lagi, karena situasi gelap di sekitarnya.

Pihak keluarga memberikan ciri-ciri tinggi 170 cm kulit sawo matang, pendengaran tuna runggu dan rambut putih dicukur pendek, untuk mempermudah warga sekitar dan petugas mengenalinya.

Baca juga:  Mandi di Sungai Yeh Pandan, Pelajar Tenggelam

Akhirnya Mudiarsa berhasil ditemukan di aliran Sungai Cau, sekitar Pukul 23.30 wita. Namun, naas ia sudah dalam keadaan meninggal.

Jenazahnya lantas dibawa ke rumah duka, untuk diproses lebih lanjut. Alit Daryadi, Pegawai Kontrak pada SDN 1 Semarapura Kauh ini, mengaku sudah mengikhlaskan kepergian ayahnya.

Ia menganggap itu sebagai musibah. Sehingga Alit Daryadi tidak melaporkannya ke polisi untuk proses hukum. Ia juga menolak permintaan otopsi. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *