SINGARAJA, BALIPOST.com – Petani dari Subak Buug, Desa Sari mekar, Kecamatan Buleleng melakukan ujicoba penanaman benih padi Varietas Moeldoko 70 Day (M-70D). Varietas padi ini memiliki keunggulan dalam produktivitas dibandingkan padi varietas lain.
Dari panen perdana akhir pekan lalu, rata-rata setiap 1 hektare lahan produktivitasnya berkisar antara 5 sampai dari 8 ton. Panen perdana ini dihadiri Wakil Bupati dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG didampingi Kepala Dinas Pertanian (Distan) Buleleng Made Sumiarta dan para pengurus subak.
Wakil Bupati Sutjidra mengatakan, setelah melakukan ujicoba penanaman padi varietas ini hasilnya sangat baik. Ini dibuktikan dengan produktivitas 8,8 ton setiap 1 hektar sawah. “Saya berharap intensifikasi dan optimalisasi lahan pertanian tentu bisa meningkatkan produksi beras di Buleleng sehingga adalagi lumbung pangan di Buleleng,” katanya.
Kepala Distan Made Sumiarta mengatakan, ujicoba budidaya padi Variestas M-70D seluas 20 are ini digagas oleh HKTI. Hal ini dilakukan untuk mencoba inovasi dan menunjukkan hasil kepada para petani.
Sekaligus membandingkan dengan padi varietas lain yang pernah dibudidayakan. Varietas ini memiliki keunggulan. Yaitu, umur padi sampai masa panen lebih pendek sekitar 75 hari. Sedangkan padi varietas lain sekitar 100 hari setelah tanam baru dapat panen.
Setelah dilakukan panen perdana, padi Varietas M-70D cocok untuk ditanam. Bahkan, lahan sawah di Subak Buug dengan keterbatasan irigasi air, ternyata hasilnya cukup lumayan dan rata-rata lima ton per hektar, dan bahkan ada yang mencapai 8 ton. “Jika dibandingkan dengan varietas-varietas lain sudah pasti ini cukup menjanjikan dan sangat potensi untuk dikembangkan,” katanya.
Sementara itu, Ketua HKTI Buleleng I Ketut Mertaya mengatakan, padi Varietas M-70D ini bisa panen empat kali dalam setahun. Namun, sesuai kondisi dan situasi panen baru dapat dilakukan setelah 75 hari. (Mudiarta/balipost)