MANGUPURA, BALIPOST.com – Kondisi gelombang pasang yang terjadi belakangan ini, ternyata juga sampai menggerus pasir pantai alias abrasi. Tak hanya itu, akibat tergerusnya pasir pantai, sejumlah pepohonan yang ditanam di pinggir pantai sampai bertumbangan. Tentu hal ini menambah parah abrasi di pantai Kuta.
Seperti yang terlihat di depan Kantor Pengelola Wisata Pantai Kuta, Senin (16/11). Dari pantauan di lokasi tersebut, selain pohon bertumbangan dan pasir pantai terlihat compang-camping, jalan paving yang berada sekitar 50 meter dari bibir pantai, juga tertutup
pasir.
Ketua Pengelola Wisata Pantai Kuta Wayan Sirna mengatakan, peristiwa semacam itu memang sudah beberapa kali terjadi belakangan ini. Dimana gelombang pasang berulang kali menggerus dan mengakibatkan abrasi jadi bertambah parah. Yang terakhir, gelombang pasang terjadi pada Minggu (15/11) malam. Dari laporan yang diterimanya, kejadian air pasang terjadi Minggu malam sekitar pukul 22.00 wita. “Air laut pasang dan naik sampai ke jalan setapak,” jelasnya.
Terkait kondisi abrasi ini, lihaknya juga sudah sempat menyampaikan kepada petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Bahkan dari dinas, sudah sempat melakukan penggecekan ke pantai.
Sementara, Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista berharap agar kondisi ini juga mendapat atensi dari pemerintah. Kedepan, pihaknya juga berharap adanya sebuah kajian agar nantinya dapat dilakukan langkah-langkah, agar abrasi seperti ini tidak terjadi kembali di Pantai Kuta. (Yudi Karnaedi/Balipost)