Tangkapan layar peta sebaran COVID-19 di Tabanan. (BP/kmb)

TABANAN, BALIPOST.com – Angka kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Tabanan, Selasa (17/11) melonjak. Jumlahnya bahkan sampai di angka 24 orang.

Pemicunya, ternyata klaster keluarga. Dengan penambahan total tersebut, akumulasi total positif di Kabupaten Tabanan saat ini mencapai 938 kasus.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Tabanan melalui Koordinator Bidang Informasi Publik, Putu Dian Setiawan mengatakan, lonjakan kali ini dominan dari klaster keluarga. Setidaknya ada tiga klaster keluarga yang menambah lonjakan kasus positif kali ini, yakni di Desa Subamia, Desa Bongan, dan Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.

Lonjakan pasien terkonfirmasi positif kembali terjadi setelah hampir 3 minggu Tabanan landai tambahan kasus. Ini artinya penyebaran COVID-19 masih belum reda total. “Data terbaru tambahan kasus sebanyak 24 orang dan empat orang lainnya dinyatakan sembuh,” ungkapnya.

Baca juga:  Tembus Ekspor, Industri Kosmetik Skala UMKM Perlu Lakukan Ini

Pasien yang terpapar tersebut sudah mendapat penanganan sesuai protokol kesehatan COVID-19. Karena pasien yang terpapar lebih banyak tanpa gejala mereka sebagian besar diisolasi di hotel dan tempat karantina sesuai dengan arahan Satgas COVID-19 Pemprov Bali.

Menurutnya penyebaran tambahan kasus baru dari klaster keluarga di 3 tempat ini bukan didapat dari tempat upacara. Tetapi virus dibawa dari tempat kerja kemudian dibawa ke rumah dan menulari anggota keluarga. “Yang terpapar ini virus yang didapat tidak penyebaranya dari upacara, memang didapat dari tempat kerja kemudian dibawa pulang,” terangnya.

Baca juga:  Soal Sampradaya, PHDI dan MDA Bali Keluarkan Keputusan Bersama

Dikatakan Dian, klaster keluarga terjadi ketika ada anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah sudah lebih dahulu tertular lalu menularkannya pada anggota keluarga lain. Terkait hal ini, Dian menekankan setiap anggota keluarga berperan penting mencegah klaster keluarga.

Misalnya saja dengan tetap melakukan jaga jarak di rumah, terutama jika ada anggota keluarga yang kerap bepergian atau bekerja dan bertemu banyak orang. Dan selalu mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum beraktivitas atau menyentuh barang di rumah.

“Terpenting protokol kesehatan tetap dilaksanakan tidak hanya di tempat publik melainkan juga diterapkan di lingkungan keluarga, mari sayangi keluarga masing-masing dengan tetap disipilin ikuti anjuran pemerintah,”sarannya.

Baca juga:  Belasan Ribu Anjing di 20 Desa Sudah Disasar Vaksinasi Rabies

Sekretaris Satgas COVID-19 Tabanan sekaligus Sekda Tabanan I Gede Susila mengatakan, lonjakan tambahan kasus dalam sehari ini bukti bahwa Satgas melalui bidang terkait memang gencar melakukan tracing kontak. “Ini karena gencar dilakukan tracking kontak, dan kasus hari ini kebanyakan OTG (Orang Tanpa Gejala),” akunya.

Meskin demikian, ia mengaku belum ada kebijakan baru yang akan dibuat. Hanya lebih menekankan untuk tetap disiplin penerapan protocol kesehatan. “Kami juga akan berkoordinasi secepatnya, kembali menekankan kepada Desa Adat didalam melaksanakan upacara tetap melakukan pembatasan,” tegasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *