Almarhum Ni Nyoman Martini. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Anggota DPRD Klungkung Ni Nyoman Martini, meninggal mendadak saat kunjungan kerja (kunker) ke Bandung. Martini meninggal saat berada di kamar hotelnya.

Sesuai pesan almarhum semasa hidup, jika meninggal diminta jenazahnya dikremasi. Almarhum akan dikremasi di Lokasi Krematorium Pundukdawa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Kamis (19/11).

Rekannya sesama anggota dewan dari Partai Gerindra, Komang Suantara, Rabu (18/11) mengatakan sepulang dari kunker, jenazahnya dijemput di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, kemudian di antar ke RS Arisanti Ubud, Gianyar. Pihak keluarga dikatakan sudah memberikan tahapan prosesi upacara untuk Martini.

Baca juga:  Pelaku Pariwisata Beralih Jadi Dagang Laklak Pengangon, Usaha Laris

Almarhum rencananya setelah dikremasi di Krematorium Pundukdawa Kamis pada Kamis (19/11), dilanjutkan dengan prosesi ngelinggihang di rumahnya pada 27 November nanti.

“Dari RS Arisanti nanti jenazah langsung ke tempat Krematorium Pundukdawa. Kami pukul 08.00 pagi, rencananya sudah di lokasi. Alasan langsung dikremasi, sesuai dengan wasiat almarhum saat masih hidup,” katanya.

Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung, Wayan Baru, mengatakan sebagaimana penuturan pihak keluarga, sebelumnya pihak keluarga memang sudah ada firasat, sebelum peristiwa ini terjadi. Salah satu anaknya, kepada Wayan Baru, mengatakan sering mimpi almarhum ayahnya, Nyoman Sukanada, sedang membuat rumah yang besar.

Baca juga:  Ada Karyawannya Terpapar COVID-19, Toko di Jalan Puputan Klungkung Ini Diminta Tutup

Ketika rumahnya selesai, almarhum ayah dalam mimpinya meminta mengajak ibunya untuk ikut menempati rumah tersebut. Martini sering bercerita tentang masa lalu dengan almarhum suaminya.

Martini pun kepada anak-anaknya mengakui sering mimpi suaminya mengajaknya pergi. Sehingga anak-anaknya pun memilih mengikhlaskan kepergian Martini, yang juga telah menjadi sosok ibu di tengah-tengah rekan sejawat anggota DPRD Klungkung.

Sebelum meninggal, Martini dikatakan sempat melukat, menyucikan diri, agar bersih secara sekala dan niskala.

Baca juga:  Diduga Terperosok, Pemancing Jatuh dari Atas Tebing Pantai Gamat

“Peristiwa ini benar-benar mengagetkan kami. Karena sehari sebelumnya, saat di Bandung, ibu Martini masih bisa menerima beberapa kerabatnya yang di Bandung di kamarnya. Sampai larut malam. Masih ceria dan menikmati kegiatan itu,” katanya.

Martini memang dikenal sebagai panutan. Almarhum Sukanada bersama Martini dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam membesarkan Partai Gerindra di Klungkung. Sehingga bisa menjadi seperti sekarang.

Maka, Baru meminta seluruh kader sepatutnya senantiasa meneruskan marwah pengabdian yang tulus dalam mengawal aspirasi masyarakat, khususnya di Kecamatan Dawan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *